Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ganjar soal NIKI dan Rich Brian: Mereka Diaspora Hebat, Kita Promosikan!
7 Januari 2024 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo , menguak strateginya untuk memanfaatkan globalisasi dan mempromosikan budaya nusantara di ranah global jika ia terpilih sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Saat menjawab pertanyaan dari panelis mengenai tema globalisasi, ia menyinggung soal diaspora-diaspora Tanah Air yang saat ini berada di luar negeri dan karyanya mendunia, seperti NIKI, Rich Brian, Voice of Baceprot, dan peneliti Carina Citra Dewi Joe.
"Kalau kita lihat NIKI, Rich Brian, Karina — Karina seorang intelektual yang hebat sekali yang menemukan antivirus, Astrazeneca, dia diaspora yang hebat, kita promosikan, kita viralkan," ujar Ganjar.
Adapun Carina merupakan ilmuwan dan peneliti asal Jakarta yang berprofesi sebagai Senior Scientist di Oxford University, Inggris. Ia mengharumkan nama Indonesia melalui perannya sebagai salah satu ilmuwan inti di balik formulasi vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Sementara NIKI, Rich Brian, dan Voice of Baceprot mengharumkan nama Indonesia dengan berkarya melalui musik, sering mencetak sejarah sebagai performer pertama asal Indonesia yang manggung di banyak festival bergengsi Eropa maupun Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Menurut Ganjar, melalui kesukesan mereka di masing-masing bidang para diaspora Indonesia tersebut telah sekaligus menjadi 'diplomat' di luar negeri.
"NIKI, Rich Brian, Voice of Baceprot yang kemudian mendunia kita fasilitasi maka dialah yang akan bisa mendapatkan keuntungan dan sekaligus menjadi diplomat Indonesia," tutur Ganjar.
Langkah mempromosikan nama-nama mereka, kata Ganjar, dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi digital dan peran-peran diplomat yang disebutnya sebagai 'viralisme'.
"Teknologi digital sudah mendunia, kita semua menggunakan itu — maka ada satu kata namanya viralisme," ujar Ganjar.
"Ketika kemudian ada yang konvensional, kita mendorong agar para duta besar kita diplomat kita, untuk menjadi tenaga pemasar, mereka menjadi fasilitator, mereka juga kemudian mempromosikan yang ada di dalam negeri maupun yang menarik potensi di luar negeri ke dalam negeri, dengan berbagai kerja sama dan fasilitasi dari negara maka viralisme sebenarnya bagian yang bisa kita dorong dari Tanah Air sendiri," jelas dia.
ADVERTISEMENT