Ganjar soal Telepon Pj Gubernur DKI Cerita Keluhan Pedagang: Kok Dibully?

25 Juni 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ganjar Pranowo memberi keterangan usai menghadiri Deklarasi 1000 Lawyers dan Paralega se-Indonesia di Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (25/6/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo memberi keterangan usai menghadiri Deklarasi 1000 Lawyers dan Paralega se-Indonesia di Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (25/6/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo ramai dibicarakan karena menelepon pejabat Pemprov DKI sampaikan keluhan pedagang pasar di Jakarta Utara soal mahalnya retribusi parkir. Ia menyebut bahwa tindakannya tersebut merupakan pelayanan publik saja.
ADVERTISEMENT
“Ini soal pelayanan publik biasa saja. karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telepon Gubernur DKI, saya telepon Pak Sekda DKI yang kebetulan dua duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?,” kata Ganjar seusai hadiri acara deklarasi Ganjar Law and Development Center (GLDC) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (25/6).
Ganjar mengaku bahwa hal serupa tidak dilakukan di Jakarta saja. Saat ia menyambangi daerah lain pun ia kerap menelepon pejabat setempat.
“Karena kami juga sering diteleponi para kepala daerah, itu sesuatu yang biasa. Tapi menjadi sensi ketika kemudian akan ada kontestasi. selalu saja,” ungkapnya.
Kemudian, Ganjar menyebut bahwa tiap masalah ada mekanisme untuk berkomunikasi kepada pemerintah dan bisa disampaikan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, di ujung telepon, Ganjar Pranowo menyampaikan keluhan pasar ke Sekda.
"Saya hanya diajak sama kawan-kawan untuk bisa ngobrol di pasar ini. Saya ingin mereka menyampaikan apa adanya. Disampaikan lah apa adanya," tutur Ganjar di Warakas, Sabtu (24/6).
"Satu, soal bagaimana tadi membayar retribusi yang kalau bulanan berat. Dua, tadi pangan murah, harga-harga terjangkau dan lainnya. Saya sampaikan tadi ke pak Sekda," jelas Gubernur Jateng itu.