Ganjar Soroti Peran Wartawan di Pemilu: Pers Makin Terbuka, Makin Baik

10 Februari 2024 22:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 03 Ganjar Pranowo berorasi pada Kirab Akbar Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Capres 03 Ganjar Pranowo berorasi pada Kirab Akbar Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, menghadiri Deklarasi dan Penandatanganan Komitmen Capres-Cawapres tentang Kemerdekaan Pers di kantor Dewan Pers, Jakarta, Sabtu (10/2) secara daring. Ganjar yang tampak mengenakan kemeja garis dan sarung itu menyoroti pentingnya peran media dalam mengawal pemilu.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin sampaikan terima kasih saja kepada media yang sudah meliput kami, tentu begitu pentingnya suara media untuk bisa mengawal pemilu ini. Dan saya juga tidak akan baperan kok dengan tulisan-tulisan yang dimunculkan, tapi yang penting itu bisa mengedukasi masyarakat," ucap Ganjar melalui sambungan ZOOM.
"Jangankan media, [pendukung] paslon lain yang menyambut kedatangan saya saja saya ajak makan, dan boleh ditulis gitu," lanjutnya.
Menurut Ganjar, jika sudah terbiasa dikritik dan mengkritik, hal-hal semacam itu akan menjadi hal yang biasa. Apalagi jika orang tersebut mengerti konteks kritikan tersebut adalah dalam rangka, misalnya, kontestasi seperti pilpres, pileg, hingga pilkada.
"Dan pers tentu saja makin terbuka makin baik, dan akan bisa mengedukasi masyarakat. Saya terus terang bagian yang memang mendorong, menjaga agar persnya bisa lebih baik," ucap Ganjar.
Ali Sadikin, mantan Gubernur Jakarta. Foto: Choo Youn-Kong/AFP
Ia lalu bercerita, saat menjabat sebagai gubernur Jateng, ia terinspirasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Ali, kata Ganjar, pernah menyebut jika pemerintah daerah memang butuh dikritik hingga akhirnya ia mendirikan LBH.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu Pemda DKI juga mendapatkan serangan pertama dari anak yang dilahirkan. Maka waktu itu inspirasi ini, era Pak Ali Sadikin waktu itu, saya coba adopsi. Kalau sekarang kita dorong, mari kita dorong persnya. Persnya yang dilatih, persnya yang diberikan ruang, pemda membantu, meski pun dia akan mengkritik kita," ucap Ganjar.
"Itulah edukasi yang perlu kita berikan dan saya kira wajib hukumnya siapa pun untuk punya komitmen pada kebebasan pers ini," pungkasnya.