Ganjar Tanggapi Video Putra Mbah Moen Gus Najih soal Vaksinasi Pembunuhan Massal

13 Juli 2021 16:05 WIB
·
waktu baca 1 menit
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan pengecekan penanganan Covid-19 di RSUD Dr Loekmono Hadi, Kudus, Senin (31/5). Foto: Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan pengecekan penanganan Covid-19 di RSUD Dr Loekmono Hadi, Kudus, Senin (31/5). Foto: Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Video putra ulama karismatik KH Maimoen Zubair, Muhammad Najih Maimoen alias Gus Najih menuding program vaksinasi yang digalakkan pemerintah merupakan bentuk pembunuhan massal viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Viralnya video Gus Najih itu diunggah di akun Instagram @jokersupriadi. Video itu berdurasi 2 menit 36 detik.
"Itu kitanya yang disuruh korban. Tadi sudah ada video Indonesia mendukung pembantaian massal ini. Berarti Indonesia dijajah, Cina memang mau menjajah Indonesia, Cina mau menguasai menggantikan  orang pribumi dengan mereka," ujar Gus Najih dalam video yang dilihat kumparan, Selasa (13/7).
Tak hanya itu, kakak kandung Wakil Gubenur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen ini juga mengatakan, vaksin corona yang disuntikkan kepada presiden dan menterinya adalah vaksin palsu.
"Presiden, menteri, menteri ini sudah vaksin jelas vaksinnya itu boong-boongan. Mau dibantai kita tapi tidak lewat perang tapi lewat vaksin," ujar Gus Najih.
Merespons unggahan video tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo awalnya berseloroh, "Tanyakan itu ke Wagub," kata dia. Namun, Ganjar meluruskan bahwa vaksinasi COVID-19 adalah sesuatu yang baik.
ADVERTISEMENT
"Vaksinasi kan terbukti bagus (bukan pembunuhan massal)," ujar Ganjar di kantornya, Selasa (13/7).
Ganjar pun meminta seluruh pihak dapat seluruh pihak dapat mendukung program nasional tersebut.
"Mudah-mudahan semua mau mendukung dengan narasi dan kalimat baik," ujar dia. Ganjar tak menjawab lebih lanjut saat ditanya upaya mengedukasi vaksinasi agar terhindar dari penjelasan-penjelasan yang mispersepsi.