Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Ganjar Temui Mahasiswa di Jatim, Janjikan Pemerataan dan Percepatan Internet
23 September 2023 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo menghadiri acara temu daerah BEM Nusantara Jawa Timur di Universitas Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (23/9).
ADVERTISEMENT
Ganjar mengatakan, ekonomi digital adalah masa depan Indonesia. Oleh sebab itu, salah satu program yang menjadi fokusnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
"Potensi ekonomi digital di Indonesia itu besar sekali, sekitar Rp 4.531 triliun. Kalau itu dikelola dengan baik, maka itu menjadi salah satu percepatan Indonesia Emas 2045," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, potensi ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah saat ini. Ia ingin menjadikan ekonomi digital Indonesia maju.
"Ini harus cepat, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan negara dari cara-cara konvensional," jelas Ganjar.
Beberapa program telah disusun Ganjar untuk mewujudkan itu. Salah satunya adalah membangun infrastruktur digital khususnya internet. Menurutnya, infrastruktur internet masih menjadi problem yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
"Percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau harus dilakukan secara merata. Internet kita mesti cepat, karena percuma ada pendampingan dan pelatihan kalau internet kita tidak mendukung," tegasnya.
Eks Gubernur Jateng ini meyakini, dengan adanya internet cepat, anak muda Indonesia bisa terus berkreasi dan berinovasi. Ia percaya anak muda Indonesia mampu bersaing di dunia digital.
"Dan anak muda sekarang suka berkarya di kafe, di pantai dan tempat-tempat lain. Kalau tak ada fasilitas internet, ya tidak bisa," ucap Ganjar.
Lebih jauh, Ganjar ingin membuat industrialisasi gadget di Indonesia. Menurutnya, kepemilikan laptop dan gadget di Indonesia masih cukup rendah jika dibanding negara maju.
"Dengan Singapura kita kalah jauh, hampir semua orang di sana punya laptop dan gadget. Maka ke depan industrialisasi laptop dan gadget dalam negeri harus dibuat agar pemerataan bisa terjadi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT