Ganjar Tengok Pria Berkaus Jokowi yang Dikeroyok di Purworejo

7 April 2019 3:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersenda gurau dengan Yuli, seorang korban pengeroyokan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersenda gurau dengan Yuli, seorang korban pengeroyokan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi kediaman Yuli Wijaya (28) di desa Krendetan, Bagelen, Purworejo, Sabtu (6/4). Yuli adalah korban pengeroyokan yang dilakukan oleh diduga massa peserta kampanye terbuka Prabowo-Sandi di Purworejo. Saat kejadian, Yuli tengah mengenakan kaos bergambar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Ganjar disambut langsung oleh Yuli, yang matanya masih nampak lebam. Orang nomor satu di Jateng itu langsung menanyakan kondisi Yuli.
"Piye Yul kabare? Lha iku mripatmu nopo? (Kabarmu bagaimana Yul? Lho, matamu kenapa itu?)" seloroh Ganjar yang hanya dijawab Yuli dengan tawa sebelum masuk ke dalam rumah.
Setelah dipersilakan masuk, Ganjar lantas menanyakan duduk perkara pengeroyokan yang membuat Yuli harus menerima tujuh jahitan di kepalanya. Ganjar juga menanyakan siapa sebenarnya yang mengawali, memancing emosi, hingga upaya penyelesaiannya.
"Saya ketika itu sedang mengatur kendaraan proyek, pak, menggunakan bendera. Terus ada rombongan lewat banyak banget, tiba-tiba yang depan berhenti. Terus saya didekati, seratus orang lebih, memaksa saya melepas kaus," cerita Yuli.
ADVERTISEMENT
"Karena semuanya mengerumuni dan bentak-bentak, akhirnya saya mau melepas kaus, tapi tiba-tiba dari belakang ada yang menghantam kepala, dan semuanya ikut mengeroyok," lanjutnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menjenguk korban pengeroyokan Yuli di kediamannya. Foto: Dok. Istimewa
Setelah itu, Yuli mengaku tidak tahu berapa banyak hantaman dan lemparan batu yang mendarat di kepala, muka, maupun badannya. Hingga yang akhirnya membuat dia tak bisa berdiri.
Yuli menuturkan ia hanya bisa merangkak, dan mencoba merangsek keluar dari kerumunan. Namun, ia tetap dijadikan sasaran tendangan. Hingga akhirnya ada seorang kawannya yang nekat menarik dan menyuruhnya lari.
Meski nampak terpukul, Ganjar mencoba menghibur Yuli dengan melempar candaan. "Dijahit berapa itu kepalamu? Kok enggak diobras sekalian? Itu juga ada mesin jahit," ucap Ganjar sambil menunjuk mesin jahit yang ada di belakang Yuli.
ADVERTISEMENT
Tidak mau kalah, Yuli pun membalas candaan Ganjar. "Iya pak, ini kemarin yang jahit ibu sendiri kok, makanya tidak bisa halus," kata Yuli yang membuat Ganjar tertawa terpingkal.
Ganjar lalu menyampaikan pesan yang langsung diberikan oleh presiden sekaligus capres 01 Jokowi yang diterimanya saat mendampingi kampanye. Ia menuturkan Jokowi meminta Yuli atau siapapun tak tersulut emosinya dengan melakukan pembalasan.
"Mental juara itu kalau ada yang seperti itu dicuekin, mental juara itu tidak mempedulikan hal seperti itu, tidak usah dendam. Ayo semangat, top kamu, Yul. Tindakan seperti itu (kekerasan dalam kampanye) harus kita hentikan," ujar Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan pesan Jokowi lainnya, yang intinya meminta masyarakat pendukungnya jangan ada yang memprovokasi dan terprovokasi karena kejadian ini. Meskipun ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang mencoba mengusik ketentraman Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Insiden pengeroyokan ini terjadi pada Selasa(2/4). Yuli dikeroyok sekelompok orang yang diduga usai menghadiri kampanye terbuka pasangan Prabowo-Sandi.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi, yaitu panitia kampanye hingga Yuli sendiri untuk dimintai keterangan. Polisi menduga para pelaku berasal dari daerah di Yogyakarta. Sebab, rombongan pelaku pulang ke arah Yogyakarta usai kejadian tersebut. Hingga kini, belum ada yang ditetapkan sebagai pelaku pengeroyokan.