Ganjar: Tour de Borobudur 2020 Event Terlama dalam Sejarah Balap Sepeda

26 September 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) saat mebuka Tour de Borobudur. Foto: Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) saat mebuka Tour de Borobudur. Foto: Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perhelatan Tour de Borobudur 2020 menjadi bukti bahwa event olahraga tetap dapat digelar di tengah Pandemi COVID-19 dengan tetap patuh pada protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Jika tahun-tahun sebelumnya Tour de Borobudur digelar sekali dengan total pendaftar ribuan orang, tahun ini pelaksanaannya dihelat selama 22 kali.
Terhitung sejak dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada 15 Agustus lalu, sudah ada 12 kali gelaran balap sepeda dari Semarang menuju Magelang itu.
Diberangkatkan dua kali seminggu, peserta dibatasi maksimal 50 orang dan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Mungkin ini akan menjadi event terlama dalam sejarah sepeda. Idenya ini belum pernah ada, dan ini baru yang pertama. Hari ini saja, sudah menjadi event ke-12 dari 22 gelaran yang direncanakan. Ini unik," jelas Ganjar usai mengikuti Tour de Borobudur di Magelang, Sabtu (26/9)
ADVERTISEMENT

Kunjungi Objek Wisata dan UMKM

Selain menuju Candi Borobudur, tahun ini para peserta juga diajak berkunjung ke beberapa tempat lain semisal Svarga Bumi, destinasi wisata alam berupa sawah yang sedang viral di media sosial. Mereka juga diajak ke Omah Mbudur, Desa Wisata Candirejo, sejumlah sentra UKM dan lainnya di Magelang.
“Ini bisa jadi contoh bagaimana penerapan kebiasaan baru dalam dunia sport tourism,” katanya.
Bahkan pada perhelatan ke-12, Ganjar mengajak para peserta merasakan sensasi wisata menaiki kereta api uap di Ambarawa. Dengan protokol kesehatan yang ketat para peserta diajak menikmati pemandangan alam indah Rawa Pening dengan menaiki kereta bersejarah peninggalan Belanda itu.
"Hari ini spesial, karena peserta saya ajak naik Sepur Klutuk (kereta api uap). Sengaja saya carikan rute yang berbeda agar nuansa pariwisatanya betul-betul terasa. Selain itu, kami juga mengajak peserta yang mayoritas dari luar Jawa Tengah itu untuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata dan UMKM yang ada di sekitar kawasan Borobudur untuk mengenalkan potensi-potensi itu pada mereka," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Ganjar menyebut ada satu lagi keunikan dari event kali ini. Yakni, produsen sepeda dalam negeri, United Bike secara khusus mendesign sepeda custom bertema Borobudur untuk dipakai Ganjar dan rombongan. Sepeda yang dipakai Ganjar dan rombongan hari ini bercorak merah, dengan tulisan Jateng Gayeng dan lukisan Candi Borobudur pada frame nya.
"Ini sepeda produk dalam negeri, karya anak bangsa. Bagus banget, jadi kita patut berbangga karena Indonesia memiliki produk sepeda yang tak kalah dengan sepeda impor," pungkasnya.
Salah satu peserta asal Malang, Jawa Timur, Danil mengapresiasi gelaran Tour de Borobudur tahun ini. Menurutnya, event ini sangat menarik karena menyatukan event olahraga dengan pariwisata.
"Tadi saya diajak naik kereta uap, saya baru kali ini merasakan sensasi naik kereta uap itu. Ini menarik ya, tidak hanya gowes, tapi juga bisa menikmati keindahan pariwisata di Jawa Tengah," ucapnya.
ADVERTISEMENT