Ganjar: Waspadai Penumpang Gelap dan Adu Domba Pada Isu Jokowi Ketum PDIP

30 Oktober 2022 21:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers PDIP terkait pemanggilan Ganjar Pranowo di DPP PDIP, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers PDIP terkait pemanggilan Ganjar Pranowo di DPP PDIP, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat suara terkait isu Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP periode 2024-2029. Ganjar menyatakan isu tersebut sengaja digulirkan untuk mengadu domba.
ADVERTISEMENT
Menurut Ganjar, penggagasnya adalah penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Ganjar juga berpesan agar tidak ada gerakan yang dapat merusak nama baik orang lain.
“Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang,” kata Ganjar, Minggu (29/10).
Jokowi dan Ganjar di Jateng Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng
Ganjar menyebut, dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai yang sangat paham bagaimana aturan dan relasi di partai.
“(Ide Jokowi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono,” ujarnya.
Mengenai suksesi ketua umum, lanjut Ganjar, kongres partai sudah mengatur dengan sangat rapi. Sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP, menurut Ganjar adalah kengawuran. "Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Agar isu tersebut tidak menjadi bola liar, Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi meng-counter isu tersebut.
“Saya kira yang seperti ini mesti dicermati. Apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadudomba,” imbuhnya.
Menurut Ganjar, nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu sekelompok orang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak KPK mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani terkait kasus e-KTP.
“Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba,” ungkapnya.
Ganjar meminta agar relawan mana pun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi 2024 nanti.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin menyampaikan relawan mana pun atau siapa pun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai,” tutupnya.