Gas Campur Air Menyembur dari Bekas Sumur Peninggalan Belanda di Blora

3 Oktober 2020 20:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semburan gas bercampur air muncul di bekas pengeboran minyak era kolonial di Blora.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Semburan gas bercampur air muncul di bekas pengeboran minyak era kolonial di Blora. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Semburan gas bercampur dengan air muncul dari perut bumi di dua sumur tua di perbatasan daerah Blora dan Grobogan, Jawa Tengah. Sumur itu merupakan bekas pengeboran minyak era kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
Dua sumur tersebut berada di wilayah Desa Plosorejo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora dan wilayah Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Untuk menuju lokasi itu, hanya bisa dilalui menggunakan kendaraan roda dua atau dengan berjalan kaki.
"Sumur ini sudah lama. Ya dari dulu seperti ini, sejak bapak saya maupun kakek saya," kata Kepala Dusun di Desa Plosorejo, Piyono (50), kepada wartawan, Sabtu (3/10).
Semburan gas bercampur air muncul di bekas pengeboran minyak era kolonial di Blora. Foto: Dok. Istimewa
Belum diketahui kapan pastinya kedua sumur itu mengeluarkan air bercampur gas. Namun, dalam sebulan terakhir, semburannya semakin besar.
Terdapat gelembung-gelembung kecil berbau gas juga muncul di sejumlah titik lokasi setempat. Bau gas yang keluar cukup menyengat.
Penuturan Piyono, pada 2007 lalu pernah dicek orang dari team Jakarta, kedalaman sumur tua tersebut sekitar 500 meter. Perkiraan lebarnya luberan air di sumur tua yang lokasinya masuk wilayah Desa Plosorejo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, sekitar kurang lebih 20 meteran. Sementara luberan air di sumur tua yang lokasinya di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, sekitar belasan meter
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, Kapolsek Kunduran, Iptu Lilik Eko Sukaryono, menyebut adanya bekas galian minyak tersebut sudah ada sejak lama. Menurut dia, biasanya pada bulan September-Oktober luapan airnya lebih besar. Namun, kata dia, anehnya air tidak meluber atau mengalir ke mana-mana.
"Meskipun besar hujan kenceng, sama saja seperti ini airnya," pungkasnya.