Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gatot Nurmantyo: KAMI Netral di Pilpres 2024, Aktivis yang Memihak Dinonaktifkan
24 November 2023 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menyatakan seluruh Presidium KAMI, yakni dirinya, Din Syamsuddin, dan Rochmat Wahab, tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu capres di 2024. Hal itu, kata Gatot, dilakukan untuk menjaga tujuan KAMI, yaitu menyelamatkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan jati diri KAMI yang ke-10 dan atas persetujuan seluruh presidium KAMI, maka sejak hari ini tanggal 24 November 2023 presidium KAMI, yaitu Profesor Din Syamsudin, Prof Rochmat Wahab, dan saya sendiri Gatot Nurmantyo, tidak berpihak dalam kontestan mendukung pilpres maupun pemilu," kata Gatot di Sekretariat KAMI di Jalan Dr. Kusumaatmadja No 76, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
Dalam jumpa pers ini, Gatot didampingi Said Didu, Refly Harun, dan Hersubeno Arief.
Gatot mengatakan, bagi aktivis KAMI yang memberikan dukungan di pilpres bahkan menjadi timses salah satu paslon akan dinonaktifkan dari KAMI.
"Dan bagi semua aktivis kami yang ikut aktif dalam dukung mendukung pilpres dan pemilu sejak hari ini dinonaktifkan sehingga kalau mereka berbicara bukan lagi atas nama KAMI," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Eks Panglima TNI itu menuturkan KAMI ingin menjaga komitmen organisasi agar tetap berdiri tegak dan tidak memihak. Apalagi, menurut dia, saat ini kondisi Indonesia semakin memburuk.
"Mengapa demikian? Karena sudah menjadi komitmen kami untuk senantiasa menjaga arah perjuangan KAMI, yaitu menyelamatkan nasib bangsa dan negara ini dari kehancuran. Untuk sama-sama kita ketahui KAMI tidak serta-merta muncul tanpa sebab intinya akibat terdorong oleh problematika bangsa yang berkeruh oleh kebijakan penguasa yang banyak melanggar prinsip-prinsip demokrasi," katanya.
"KAMI lahir dengan tujuan untuk menyelamatkan Indonesia dari sikap kewenangan penguasa yang makin hari semakin antikritik. Sehingga sama-sama kita ketahui dalam sejarah perjuangan banyak tokoh-tokoh kami yang diproses hukum dan berakhir mendekam di jeruji besi karena alasan melanggar pasal UU warisan penjajah yaitu UU nomor 1 tahun 1946," jelas Gatot.
ADVERTISEMENT
Dia pun memastikan KAMI akan tetap eksis dan terus berjuang. "Jangan ragukan lagi KAMI tetap akan eksis dan tetap berjuang bersama-sama seluruh rakyat Indonesia untuk menyelamatkan negeri ini yang sama-sama kita ketahui semakin dari semakin rusak, baik itu demokrasi, hukum, sosial, ekonomi dan lain sebagainya," tutup Gatot.