Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0

ADVERTISEMENT
Aceh terus mempersiapkan diri menyambut fase new normal di tengah pandemi virus corona, tak terkecuali dunia penerbangan di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
Menjelang akan diterapkannya new normal, ada 8 kebiasaan baru terlihat dari penumpang pesawat saat di bandara. Mulai dari perilaku menjaga kebersihan, kesehatan, hingga lebih disiplin.
Executive General Manager Bandara SIM, Indra Gunawan, mengatakan, pandemi COVID-19 membawa perubahan di sektor penerbangan dunia termasuk di Indonesia. Penumpang pesawat misalnya, ada perubahan perilaku yang diperlihatkan saat di bandara selama masa pandemi ini.
“Mereka kini lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan,” kata Indra dalam siaran persnya pada media di Banda Aceh, Senin (15/6).
Indra menjelaskan, 8 kebiasaan baru penumpang pesawat dan pengunjung di bandara SIM ialah, pertama penggunaan masker menjadi kebiasaan baru, bahkan telah menjadi hal wajib. Penggunaan masker mulai dari bandara hingga saat berada di pesawat.
ADVERTISEMENT
Kedua, penumpang pesawat dan pengunjung bandara menjadi lebih sering mencuci tangan, baik itu menggunakan hand sanitizer maupun dengan air mengalir di wastafel.
“Ketiga penumpang pesawat kini sangat memahami pentingnya physical distancing. Di ruang tunggu (boarding lounge) atau di titik-titik antrean, penumpang pesawat menerapkan physical distancing bahkan terkadang tanpa diingatkan,” sebut Indra.
Selanjutnya, di masa adaptasi kebiasaan baru ini setiap penumpang pesawat harus melakukan PCR test dengan hasil negatif COVID-19 dan rapid-test dengan hasil non-reaktif COVID-19, serta membawa dokumen sebagai syarat perjalanan.
Bagi penumpang rute domestik saat ini diwajibkan membawa identitas diri dan dokumen surat hasil PCR test (berlaku 7 hari pada saat keberangkatan) atau rapid-test (berlaku 3 hari pada saat keberangkatan) untuk diperiksa di bandara.
ADVERTISEMENT
Keenam, penumpang tiba lebih cepat 2 sampai 3 jam sebelum keberangkatan. Di tengah pandemi, penumpang pesawat sangat mematuhi prosedur penerbangan yang ditetapkan pemerintah.
“Dibandingkan dengan kondisi normal, penumpang pesawat kini tiba di bandara jauh lebih awal untuk memproses keberangkatan. Biasanya mungkin tiba 1 jam sebelum keberangkatan domestik, sekarang calon penumpang sudah ada di bandara 2-3 jam sebelum keberangkatan,” kata Indra.
Kebiasaan selanjutnya memilih layanan touchless, di masa pandemi sentuhan dengan berbagai benda memang harus dikurangi. Sehingga, penumpang pesawat memilih layanan itu sebagai kebiasaan baru.
PT Angkasa Pura II menyediakan fasilitas touchless seperti tombol pedal kaki di lift, wastafel otomatis, mesin hand sanitizer otomatis dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Kebiasaan terakhir ialah pengukuran suhu tubuh yang dilakukan penumpang pesawat kini menjadi hal yang biasa di bandara SIM,” tutur Indra.
Sementara itu, dalam waktu dekat rencananya PT Angkasa Pura II akan meluncurkan Travelation untuk memeriksa dokumen secara digital. Melalui Travelation, calon penumpang pesawat dapat mengunggah berkas yang diperlukan sebagai syarat diperbolehkan terbang.
“Tuntutannya adalah efisiensi dalam hal waktu di tengah adanya prosedur tambahan yang harus dijalani penumpang pesawat, dan salah satu solusi adalah melalui Travelation,” pungkas Indra.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.