GDP Venture Bicara soal Kolaborasi Disney-Lego: Contoh Luar Biasa Monetisasi HKI

21 Januari 2025 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim memberikan pemaparan saat IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim memberikan pemaparan saat IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim menyebut kolaborasi antar Disney dan Lego adalah kolaborasi yang luar biasa antar dua pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berbeda. Menurutnya, itu adalah contoh cara memonetisasi produk HKI.
ADVERTISEMENT
Ayu menjelaskan hal ini dalam acara Intelectual Property (IP) Expo by GDP Venture dan Dentsu Indonesia di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1). Ada banyak jenis monetisasi produk HKI menurut Ayu.
“Jadi, HKI memberikan banyak jenis monetisasi yang berbeda. Ketika Anda berbicara tentang lisensi, bisa berupa mainan, seperti barang dagangan, atau misalnya, penempatan produk, atau Anda bisa melakukan kolaborasi dengan berbagai merek. Ini adalah hal lain yang juga banyak dilakukan oleh merek dan pemilik HKI akhir-akhir ini,” ujarnya.
“Misalnya, Disney dan Lego, itu adalah kolaborasi yang luar biasa antara dua HKI yang berbeda yang mencoba menjangkau demografi satu sama lain,” sambungnya.
Ayu menjelaskan, dengan kolaborasi itu, Disney dapat meraup pasar Lego yang mungkin sebelumnya bukan pasar mereka. Begitu juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
“Jadi, bagi Disney, itu adalah pendapatan tambahan dari pasar yang dimiliki Lego, dan juga antar-generasi, dan sebaliknya juga untuk Lego, yang menjangkau demografi lain yang tidak mereka miliki, atau mungkin mereka mencoba meningkatkan keterlibatan,” tuturnya.
“Jadi, itu adalah bagian dari pemegang HKI, serta agensi dan pemasar untuk menjadi kreatif dalam bagaimana Anda memanfaatkan dan memonetisasi HKI tersebut, menciptakan juga saluran pendapatan,” sambungnya.
Executive Partner GDP Venture Ayu Hakim memberikan pemaparan disaksikan oleh Content Director dentsu Indonesia Rommy Yosef Pantouw saat IP.Expo Indonesia di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
GDP Venture merupakan perusahaan yang bergerak di modal ventura. Ayu menjelaskan, perusahaannya memiliki minat dalam menanam modal bagi pemegang HKI.
“Kami adalah perusahaan modal ventura, lebih tepatnya corporate venture capital, dan kami berinvestasi di berbagai perusahaan di berbagai sektor di Indonesia dan juga luar negeri. Salah satu minat utama kami adalah berinvestasi dalam hak kekayaan intelektual (HKI) dan berbagai macam HKI. Kami sangat senang diundang ke sini,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Salah satu portofolio HKI kami adalah 88 Rising, yang bergerak di industri hiburan musik,” tambahnya.