Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Gedung Berisi Pekerja Asing di Kuwait Terbakar, 49 Orang Tewas
13 Juni 2024 2:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebuah gedung berisi pekerja asing di Kuwait terbakar pada Rabu (12/6) waktu setempat. Kebakaran ini menewaskan 49 orang.
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang terjadi di gedung enam lantai di Kota Mangaf ini turut menyebabkan puluhan orang terluka.
“Jumlah korban tewas akibat kebakaran di gedung pekerja… meningkat menjadi 49 orang,” kata Kementerian Dalam Negeri Kuwait dikutip dari AFP, Kamis (13/6).
Kawasan Mangaf banyak dihuni oleh pekerja migran. Bangunan yang terbakar itu menampung 196 pekerja.
Kuwait yang kaya minyak memiliki banyak pekerja asing, banyak dari mereka yang berasal dari Asia Selatan dan Tenggara, dan sebagian besar bekerja di industri konstruksi atau jasa.
Menurut sumber di Departemen Pemadam Kebakaran Umum, para korban mati lemas karena asap yang mengepul setelah kebakaran terjadi di dasar gedung.
Kewarganegaraan korban tewas belum diumumkan, namun Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut bencana tersebut "menyedihkan" dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
ADVERTISEMENT
“Pikiran saya tertuju pada semua orang yang kehilangan orang-orang terdekat dan tersayang,” tulis Modi, ketika Kedutaan Besar India di Kuwait menyiapkan saluran bantuan darurat untuk mendapatkan informasi terbaru.
Menteri Luar Negeri India, Kirti Vardhan Singh, juga sedang dalam perjalanan untuk mengoordinasikan bantuan dan memulangkan korban tewas.
Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar menulis bahwa dia "sangat terkejut dengan berita tersebut" dan menyampaikan "belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa secara tragis".
Menteri Dalam Negeri Kuwait, Sheikh Fahd Al-Yousef, mengatakan pemilik gedung telah ditahan karena potensi kelalaiannya, dan menambahkan bahwa setiap properti yang melanggar peraturan keselamatan akan segera ditutup.
“Kami akan berupaya mengatasi masalah kepadatan dan penelantaran tenaga kerja,” katanya. “Kami akan menahan pemilik properti tempat kebakaran terjadi sampai prosedur hukum selesai.”
ADVERTISEMENT