Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Gedung DPR Ditandai 'Sarang Tikus' Dinilai Teguran untuk Bekerja Serius
3 Juli 2023 16:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 3 Juli 2023 16:16 WIB

ADVERTISEMENT
Gedung DPR di aplikasi Google Maps ditandai dengan beberapa nama berbeda, yaitu 'Istana Tikus Berdasi', 'Sampah Negara', hingga 'Gedung Orang Tidur'.
ADVERTISEMENT
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menilai aksi itu sebagai ekspresi khas anak zaman now yang selalu mampu menemukan cara unik untuk menyampaikan pesan.
"Dalam bahasa ala DPR, pesan itu biasa disebut aspirasi," ucap Lucius Karus kepada wartawan, Senin (3/7).
"Maka penamaan baru dan unik pada titik lokasi gedung DPR/MPR/DPD mesti dibaca oleh ketiga lembaga itu sebagai aspirasi publik yang disampaikan dengan pesan yang khas di Google Maps," imbuhnya.
Menurutnya, dari pilihan nama yang tertulis pada Google Maps itu, aspirasi atau pesan yang mau disampaikan oleh mereka yang memberi nama itu adalah agar ketiga lembaga (DPR, MPR, DPD) itu bekerja serius.
Dia menyebut kata-kata vulgar itu biasanya mengekspresikan kekecewaan dan kemarahan penulis nama di Google untuk DPR/MPR/DPD. Dan mungkin saja ungkapan si penulis menjadi gambaran perasaan banyak orang terhadap ketiga lembaga di Senayan itu.
ADVERTISEMENT
"Pemberi nama pasti punya alasan mengganti nama kompleks DPR dengan nama baru yang vulgar. Tinggal sekarang, bagaimana DPR/DPD memberikan respons melalui aksi nyata yang menunjukkan kemauan DPR/DPD untuk bekerja demi kepentingan rakyat sesuai hakikat lembaga DPR dan DPD sebagai lembaga perwakilan," tegasnya.