Gedung Milik China Runtuh, PM Kamboja Pecat Menteri

24 Juni 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas dibantu alat berat membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh di Sihanoukville, Kamboja. Foto: AFP/Ly LAY
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas dibantu alat berat membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh di Sihanoukville, Kamboja. Foto: AFP/Ly LAY
ADVERTISEMENT
Insiden runtuhnya gedung di Kamboja berbuntut panjang. Perdana Menteri Hun Sen memecat pejabat tinggi di departemen manajemen bencana.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (24/6), Hun Sen resmi memecat Wakil Direktur Komite Nasional Penanggulangan Bencana Kamboja Nhim Vanda. Posisi tersebut merupakan jabatan setingkat menteri di Kamboja.
Lewat facebook, Hun Sen menyatakan Nhim Vanda dipecat karena tidak bertanggung jawb dan berbohong mengenai bencana tersebut.
PM Kamboja Hun Sen Foto: AFP/Thang Chhin Sothy
Terkait pemecatan, Nhim Vanda tidak bersedia memberikan komentar resmi.
Sesaat setelah pemecatan, Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Yu Min juga mengajukan pengunduran diri. Provinsi tersebut merupakan tempat insiden runtuhnya gedung terjadi.
"Saya meminta maaf atas kekurangan dan segala kehilangan kepada seluruh warga, militer, pegawai negeri dan seluruh pihak di Preah Sihanouk," sebut Yun Min yang menyatakan pengunduran dirinya telah diterima PM Hun Sen.
Potret udara bangunan runtuh yang sedang dibangun di Sihanoukville, Kamboja, Sabtu (22/6). Foto: Reuters
Pekan lalu sebuah konstruksi gedung di kota pelabuhan Sihanoukville runtuh. Gedung tersebut diketahui milik pemerintah China.
ADVERTISEMENT
Insiden itu menyebabkan 28 orang tewas. Sementara 24 lainnya diperkirakan tertimbun reruntuhan gedung.
Menurut otoritas Kamboja, gedung tujuh lantai runtuh sebelum subuh. Ketika itu kebanyakan para pekerja masih terlelap tidur.
Tim penyelamat membawa seorang korban yang terluka di sebuah gedung yang runtuh di Sihanoukville, Kamboja, Sabtu (22/6). Foto: Reuters
Dalam beberapa tahun terakhir China menggelontorkan investasi besar di Sihanoukville. Kota pelabuhan disulap menjadi wilayah turis dengan properti mahal dilengkapi kasino.
Meski demikian pembangunan pesat itu meninggalkan pertanyaan besar terkait standar keamanan konstruksi yang diterapkan oleh China serta Kamboja.`