Gedung Putih: Ada Kekhawatiran Korea Utara Uji Coba Nuklir saat G20 di Bali

2 November 2022 4:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: Shutetrstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: Shutetrstock
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Keamanan Gedung Putih John Kirby mengungkapkan ada kekhawatiran Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir ketika pertemuan G20 di Bali pada pertengahan November ini.
ADVERTISEMENT
"Secara umum, kekhawatiran kami tetap tinggi," kata Kirby dikutip dari Reuters, Rabu (2/11).
Presiden AS Joe Biden rencananya akan mengunjungi kawasan Asia Tenggara pada November ini. Pada 12-13 November, Biden akan melakukan perjalanan ke Kamboja untuk berpartisipasi dalam KTT ASEAN-AS dan lanjut ke Bali pada 13-16 November untuk KTT G20.
Sebelumnya, Korea Utara pada Selasa (1/11) kembali mendesak Korsel dan Amerika agar menghentikan latihan militer bersama. Korut mengatakan, “keadaan terburu-buru dan provokasi tidak dapat lagi ditoleransi”.
"Jika AS dan Korea Selatan berusaha menggunakan angkatan bersenjata melawan Korea Utara (DPRK) tanpa rasa takut, sarana khusus angkatan bersenjata DPRK akan menjalankan misi strategis mereka tanpa penundaan dan AS dan Korea Selatan harus menghadapi kasus yang mengerikan dan membayar harga paling mengerikan dalam sejarah," ungkap Pak Jong-chon, Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Desakan untuk mengakhiri latihan bersama antara Korsel dengan AS ini juga dikemukakan Kementerian Luar Negeri Korea Utara. Mereka menyebut dapat menarik “langkah-langkah tindak lanjut yang lebih kuat" dari Pyongyang.
AS dan Korsel memulai salah satu latihan udara militer gabungan terbesar mereka pada hari Senin, yang melibatkan ratusan pesawat tempur dari kedua belah pihak dan melakukan serangan tiruan 24 jam sehari.
Angkatan Udara AS mengatakan, operasi yang diberi nama Vigilant Storm itu akan berlangsung hingga Jumat (4/11) dan akan melibatkan sekitar 240 pesawat tempur yang melakukan sekitar 1.600 serangan mendadak.
AS dan Korsel yakin Korut mungkin akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 dan telah menerapkan strategi untuk "menghalangi" Pyongyang melalui latihan militer besar, yang menurut sejumlah pejabat dan mantan pejabat dapat memperburuk ketegangan.
ADVERTISEMENT