Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Gedung Putih Klaim AS Anggarkan Rp 800 Miliar untuk Dana Kondom di Gaza
29 Januari 2025 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gedung Putih mengklaim bahwa Amerika Serikat mengalokasikan USD 50 juta (sekitar Rp 800 miliar) untuk mendanai kondom di Gaza.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Karoline Leavitt dalam konferensi pers, sebagai bagian dari pembenaran atas kebijakan Presiden Donald Trump untuk membekukan sejumlah dana bantuan luar negeri AS.
“Doge dan OMB juga menemukan bahwa ada sekitar USD 50 juta uang pembayar pajak yang digunakan untuk mendanai kondom di Gaza,” kata Leavitt, merujuk pada laporan yang diklaim berasal dari tim efisiensi pemerintah bentukan Trump dan Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB).
Klaim ini langsung menyebar luas, terutama setelah Elon Musk mengangkatnya di media sosial.
Sejumlah media konservatif di AS, termasuk Fox News, turut memperkuat narasi ini
Salah satu pembawa acara di Fox, Jesse Watters, bahkan mengeklaim bahwa kondom tersebut digunakan oleh militan Hamas untuk menerbangkan bahan peledak ke Israel.
ADVERTISEMENT
Benarkah AS Kirim Kondom ke Gaza?
Namun, tinjauan terhadap laporan resmi USAID membantah klaim tersebut.
Menurut laporan yang dirilis pada September 2023, AS memang mengalokasikan dana sebesar USD 60,8 juta untuk pengadaan alat kontrasepsi dan kondom, tetapi tidak ada satu sen pun yang dikirim ke Gaza.
Faktanya, tidak ada pengiriman kondom ke Timur Tengah dalam tahun fiskal 2023.
Mengutip Guardian, dari total anggaran alat kontrasepsi global, 89 persen dihabiskan untuk program di Afrika. Satu-satunya distribusi ke wilayah Timur Tengah adalah kontrasepsi oral dan suntik senilai USD 45.680, yang semuanya dikirim ke Yordania.
Dan Evon dari News Literacy Project menegaskan bahwa program ini bukan inisiatif pemerintahan Biden semata.
“Pada 2019, pemerintahan Trump juga mengalokasikan sekitar USD 40 juta untuk alat kontrasepsi global,” ujarnya.
ADVERTISEMENT