Gedung Putih Sebut Korut Kirim Amunisi Jumlah Besar untuk Bantu Rusia di Ukraina

3 November 2022 2:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara cadangan Rusia yang baru ikut serta dalam pelatihan di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia. Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara cadangan Rusia yang baru ikut serta dalam pelatihan di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia. Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat pada Rabu (2/11) mengatakan bahwa Korea Utara mengirimkan sejumlah besar amunisi artileri ke Rusia untuk berperang di Ukraina, dan pengiriman dilakukan ke Timur Tengah atau Afrika.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pemerintah tidak tahu apakah Rusia telah menerima amunisi tersebut, tetapi berusaha untuk memantau pengiriman.
Informasi AS mengindikasikan Korut "secara diam-diam memasok sejumlah besar peluru artileri untuk perang Rusia di Ukraina, sementara mengaburkan tujuan sebenarnya dari pengiriman tersebut dengan membuatnya dikirim ke negara-negara di Timur Tengah atau Afrika Utara".
"Kami tengah memantau apakah pengiriman sudah diterima," kata Kirby.
Pada September, Pyongyang membantah klaim Gedung Putih yang menyebut pihaknya berencana memberikan amunisi untuk membantu militer Rusia mengisi kembali persediaannya, yang sangat terkuras oleh perang yang sudah berlangsung selama delapan bulan.
"Kami tidak pernah mengekspor senjata atau amunisi ke Rusia dan kami tidak berencana untuk mengekspor itu," kata pejabat Kementerian Pertahanan Korut yang diberitakan melalui kantor berita KCNA pada 21 September 2022.
ADVERTISEMENT
Namun, Kirby mengatakan AS yakin peluru artileri dengan jumlah besar telah dikirimkan dan cukup untuk membantu Rusia memperpanjang perang, tapi tidak cukup untuk memberikan keuntungan atas pasukan Ukraina yang tengah dibantu oleh AS dan sekutu NATO.
"Ini adalah jumlah peluru artileri yang signifikan. Ini tanda bahwa tidak hanya sejauh mana Korut bersedia mendukung Rusia, tapi tanda kekurangan dan kebutuhan pertahanan Rusia sendiri," ujarnya.
Ia mengatakan, Moskow dipaksa untuk mencari senjata dari Korut dan Iran karena sanksi global yang membatasi kemampuan Rusia untuk memasok kembali gudang senjatanya sendiri. Iran telah mengirim drone yang dapat meledak sendiri ke Rusia, yang telah menggunakannya untuk menyerang dan menonaktifkan infrastruktur di Ukraina.
Anggota angkatan bersenjata Ukraina melakukan pengamatan area dengan teropong di dekat Donetsk, Ukraina, Minggu (22/5/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
Kremlin juga dilaporkan berusaha untuk memperoleh rudal balistik jarak dekat dari Iran, tapi Kirby mengatakan hal itu belum bisa dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Kirby tidak mengatakan bagaimana atau dengan rute apa amunisi dari Korut dikirim. Ia mengatakan AS akan berkonsultasi dengan para sekutu dan mitra, terutama PBB, tentang tindakan yang perlu diambil.
Kirby menolak menjawab pertanyaan apakah AS akan melarang atau menyita pasokan senjata dari Iran dan Korut.
Namun, Angkatan Laut AS dan sekutunya yang bekerja di Timur Tengah telah menghentikan pengiriman kecil senjata dari Iran ke wilayah konflik di Yaman dan timur Afrika.