Gedung Putih: Tangan Presiden Iran Ebrahim Raisi Penuh Darah

21 Mei 2024 9:29 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby. Foto: Mandel Ngan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby. Foto: Mandel Ngan/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gedung Putih angkat bicara terkait kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi akibat kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5). Amerika Serikat (AS) malah menuduh tangan Raisi penuh darah.
ADVERTISEMENT
Keterangan itu disampaikan juru bicara keamanan nasional John Kirby pada Senin (20/5). Dia menegaskan, AS akan terus meminta pertanggungjawaban Iran atas kondisi Timur Tengah yang tidak stabil.
Kirby menambahkan, Iran adalah pihak yang mendukung gerakan ekstremis di Timur Tengah.
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi di depan Kedubes Iran untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Tidak ada pertanyaan, tangan pria ini penuh darah," ucap Kirby seperti dikutip dari Reuters.
Raisi mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang dari lawatan di perbatasan Azerbaijan. Di sana Raisi meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Menurut kantor berita IRNA penyebab kecelakaan heli pembawa Raisi dan beberapa pejabat tinggi Iran adalah cuaca buruk. Saat kecelakaan wilayah pegunungan tempat jatuhnya heli sedang berkabut.
Sementara itu, Washington telah lama menempatkan Raisi dalam daftar sanksi. Mereka menuduh Raisi sebagai pelaku pelanggar HAM.
ADVERTISEMENT
Tuduhan yang dialamatkan oleh AS kepada Raisi berulang kali telah dibantah oleh Iran.