Geger Aksi No Hijab Day di Twitter, Ajak Lepaskan dan Bakar Jilbab

6 Februari 2018 15:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi No Hijab Day (Foto: Twitter.com/ConfessionsExMu)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi No Hijab Day (Foto: Twitter.com/ConfessionsExMu)
ADVERTISEMENT
Sebuah gerakan muncul di media sosial membuat geger publik. Gerakan tersebut dinamakan No Hijab Day. Tagar #NoHijabDay pun viral di Twitter sejak Jumat (1/2). Padahal 1 Februari diperingati sebagai World Hijab Day (WHD) atau hari jilbab sedunia.
ADVERTISEMENT
Tentunya aksi #NoHijabDay amat berlawanan dengan WHD. Sejak pertama kali dirayakan pada tahun 2013, WHD bertujuan untuk menolak diskriminasi yang dialami oleh para wanita berjilbab sekaligus ajakan untuk mengenakan jilbab bagi wanita muslim.
Sementara itu #NoHijabDay muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap aturan-aturan yang memaksa perempuan untuk mengenakan jilbab. Salah satu sosok sentral dalam gerakan ini adalah Yasmine Mohammed. Yasmine Mohamed adalah aktivis sekaligus penulis buku berjudul 'From Al-Qaeda to Atheism'.
Yasmine Mohammed (Foto: Twitter @ConfessionsExMu)
zoom-in-whitePerbesar
Yasmine Mohammed (Foto: Twitter @ConfessionsExMu)
Yasmine mengunggah video dirinya saat mengkampanyekan #NoHijabDay di akun Twitter @ConfessionsExMu pada Jumat (1/2). Dalam video tersebut, ia tampak mengenakan jilbab. Beberapa saat kemudian, ia melepaskan jilbab di kepalanya. Sambil berucap happy no hijab day ia lalu membakar jilab tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga Selasa (5/2), video yang ia unggah sudah di-retweet lebih dari 7000 kali dan ditonton sebanyak 750 ribu kali. Dalam cuitannya, Yasmine juga menulis,"Solidaritas dengan wanita yang terpaksa memakai jilbab,"
Aksi #NoHijabDay merupakan buntut dari penangkapan demonstran Iran yang menentang undang-undang yang mewajibkan wanita untuk berjilbab pada Kamis (31/1). Dikutip dari Aljazeera, Selasa (6/2), sebanyak 29 wanita di Iran ditangkap saat melakukan demonstrasi tersebut. Mereka melakukan demonstrasi dengan cara melepaskan jilbab dan kemudian membuangnya.
Aksi perempuan Iran lepas kerudung  (Foto: Twitter @NegarMortazavi)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi perempuan Iran lepas kerudung (Foto: Twitter @NegarMortazavi)
Yasmine merupakan sosok yang mengecam penangkapan tersebut. Melalui Twitternya, Yasmine mengajak khalayak untuk mendukung gerakan #NoHijabDay bersamaan dengan berlangsungnya peraayaan WHD. Ia mengimbau baik pria ataupun wanita turun ke jalan dan melakukan aksi #NohijabDay yang diklaim sebagai gerakan feminisme ini.
ADVERTISEMENT
"Untuk pria, wanita dan bergender di antaranya : 1 Februari adalah Hari Jilbab Sedunia, mohon rekam dirimu saat mengenakan jilbab, lalu lepaskan dan bakar itu! Gunakan tagar #MyStealthyFreedoom dan #NoHijabDay.
Mari berdiri dalam solidaritas bersama wanita-wanita pemberani di Iran," ujar Yasmine di akun Twitternya.
Aksi kontroversial Yasmine ini pun langsung menuai pro kontra. Kecaman sekaligus pujian datang bersamaan kepadanya. Banyak yang menganggap Yasmine telah bertindak terlau jauh dan berlebihan, namun tidak sedikit juga yang menilainya sebagai wanita pemberani.
Seperti akun @batoooolahhhhh yang berkomentar,"#NoHijabDay adalah omong kosong, ini bukan feminisme. Kaum feminis seharusnya mendukung semua wanita, bukan hanya orang-orang yang menangis dan melepaskan hijab mereka sebagai bentuk protes. Anda seharusnya mendukung wanita Palestina, Irak, Suriah, dan lainnya,"
ADVERTISEMENT
lalu akun @mwayumax berkomentar,"Jika Anda tidak ingin memakai jilbab, silahkan. Tapi itu tanggung jawab Anda di hari kiamat nanti. Mengapa Anda malah membuat gerakan seperti ini? Kamu tersesat. Jilbab hadir dengan banyak manfaat yang tidak dapat dilihat wanita,"
Sementara dukungan untuk Yasmine juga mengalir di media sosial. Akun @NermeenMowsa berkomentar,"Anda telah membuatku terharu, menerangi hatiku. Ini adalah feminisme. Ini memperjuangkan kebebasan! Kamu sungguh luar biasa,"
"Inilah wujud aktivisme sejati. Jika saya sedikit lebih lembut saya akan meneteskan air mata! Tidak ada hal yang lebih baik daripada kebebasan atas penindasan!," netizen lain berkomentar.
Gerakan #NoHijabDay bukan kali ini saja menggema. Sebelumnya pada bulan Oktober tahun 2014, lini masa Twitter juga ramai diperbincangkan aksi No Hijab Day. Aksi tersebut mengajak untuk melepaskan jilbab selama sehari.
ADVERTISEMENT