Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian ini, seluruh pegawai yang bekerja di Gedung BRI 2 serempak mengenakan masker. Memakai masker memang menjadi salah satu langkah mencegah penyebaran virus corona.
Sementara itu, pegawai Huawei itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk memastikan kondisi kesehatannya, karena sempat mengalami demam. Demam menjadi salah satu gejala seseorang terjangkit virus corona.
"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena virus corona," kata Corporate Secretary Bank BRI, Hari Purnomo, dalam keterangan tertulis. Bank BRI merupakan pemilik menara perkantoran Gedung BRI 1 dan 2.
Sementara itu, pihak Huawei Indonesia mengakui salah satu pegawainya yang berasal dari China mengalami demam dan menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Namun, Huawei belum bisa menyatakan pegawai itu terjangkit virus corona.
ADVERTISEMENT
"Seorang karyawan dari China yang mengunjungi kantor kami di Jakarta mengalami demam. Kami dengan tanggap telah mengantarkan karyawan tersebut segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit," tulis PT Huawei Tech Investment, dalam keterangan resminya, Kamis (23/1).
Isu ini pun direspons cepat oleh Menkes Terawan Agus Putranto. Ia secara langsung mendatangi kantor Huawei di Gedung BRI 2. Ia memastikan virus itu belum menyebar di Gedung BRI 2 dan Indonesia pada umumnya.
"Silakan operasional (jalan) lagi, enggak apa-apa ya. Jangan-jangan memang ingin libur. Jadi supaya enggak terganggu, sudah ya, sudah tak (saya) buktikan enggak ada (virus corona)," kata Terawan di lokasi, Kamis (23/1).
"Ndak (ada virus corona). Kalau pun virus, ya virus ISPA, infeksi saluran pernapasan," imbuhnya.
Saat mendatangi Gedung BRI 2, Terawan memang tidak mengenakan masker. Padahal, sejumlah pegawai di Gedung BRI 2 langsung mengenakan masker begitu mendengar ada pegawai Huawei yang diduga terkena virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kalau aku takut, kan berarti aku sudah punya data. Kalau aku sudah begini (datang tanpa masker), berarti santai saja. Kalau benar (ada virus corona), ya masa aku berani," ucap Terawan santai.
Terawan memastikan setelah diperiksa, pegawai Huawei yang diduga terkena voris corona hanya terkena radang tenggorokan.
"Radang tenggorokan. Sudah rawat jalan di RS Siloam," tegasnya.
Pernyataan Terawan itu dibenarkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit terhadap pegawai tersebut.
"Dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," kata perwakilan pemilik Gedung BRI 2, Corporate Secretary Bank BRI, Hari Purnomo, dalam keterangan tertulisnya.
Hari menegaskan, pihaknya selalu mengedepankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perkantoran bagi seluruh pekerja di gedung tersebut. Hal itu sesuai aturan Menkes RI Nomor 48 Tahun 2016.
Coronavirus atau virus corona termasuk keluarga besar virus yang diketahui menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
ADVERTISEMENT
Virus bernama latin Novel coronavirus (nCoV) belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus ini pada dasarnya berasal dari binatang pindah ke manusia, dan 80 persen penyakit baru berasal dari zoonosis.
Tanda-tanda orang terjangkit virus ini adalah gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas.
Virus ini telah menyebar ke sejumlah negara, seperti Thailand, Taiwan, AS, Korea Selatan, Jepang, hingga Singapura. Saat ini, korban meninggal akibat virus corona telah mencapai 17 orang dan 400 orang terpapar di China.
Pemerintah Indonesia telah melakukan tindakan pencegahan wabah virus corona. Salah satunya dengan memasang pemindai panas atau thermal scanner di bandara-bandara pintu masuk negara.
ADVERTISEMENT