Geger Pemenggalan Guru di Prancis: 9 Orang Ditangkap hingga Pelaku Teriak Takbir

18 Oktober 2020 8:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil penanggap darurat (SAMU) di depan sebuah sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, Prancis, lokasi seorang guru dipenggal, Jumat (16/10). Foto: Bertrand GUAY / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mobil penanggap darurat (SAMU) di depan sebuah sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, Prancis, lokasi seorang guru dipenggal, Jumat (16/10). Foto: Bertrand GUAY / AFP
ADVERTISEMENT
Seorang guru sejarah di Prancis Samuel Paty pada Jumat (16/10) ditemukan tak bernyawa dengan kepala terpenggal.
ADVERTISEMENT
Jasad tanpa kepala itu tergeletak di jalanan pinggiran Paris. Pelaku dilaporkan berhasil ditembak hingga tewas oleh aparat kepolisian.
Menurut kepolisian Prancis, pelaku keturunan Chechnya. Seorang saksi mata mengatakan, mendengar pelaku berteriak Allahu Akbar.
Petugas polisi Prancis berkumpul di luar sekolah menengah setelah seorang guru sejarah yang dibunuh. Foto: AP / Michel Euler
Sementara itu, motif pembunuhan samar terhadap Paty hingga kini masih belum terungkap. Namun, diduga kuat aksi ini terkait tindakan Paty pada awal Oktober lalu.
Saat itu, Paty memperlihatkan gambar karikatur Nabi Muhammad ke murid-muridnya. Tindakan tersebut dilakukan Paty saat mengajar materi kebebasan berpendapat.
Apa yang dilakukan Paty kepada murid-muridnya mendapat komplain dari beberapa orang tua murid.

9 Orang Ditangkap Polisi

Petugas polisi Prancis berkumpul di luar sekolah menengah setelah seorang guru sejarah yang dibunuh. Foto: AP / Michel Euler
Demi mengungkap misteri pemenggalan Paty, sudah sembilan orang yang diduga terkait pembunuhan ditangkap polisi.
Empat orang ditangkap di wilayah Conflans-Sainte-Honorine. Satu di antara empat yang ditahan adalah anak kecil.
ADVERTISEMENT
Sedangkan lima lagi ditangkap di tempat berbeda.
Dalam penangkapan terdapat orang tua murid di tempat guru mengajar, demikian dikutip Reuters.

Macron Sebut Serangan dari Teroris Islam

Presiden Prancis Emmanuel Macro
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (16/10) malam waktu setempat pun mendatangi TKP pembunuhan Paty.
Macron mengaku geram dengan peristiwa yang menimpa Paty.
"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajarkan murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," ucap Macron.
"Rekan kami diserang secara terang-terangan dia menjadi korban serangan teroris Islam," kata Marcon.
"Mereka tidak akan menang. Kami akan bertindak, dengan tegas dan cepat, kalian bisa mengandalkan tekad saya," tegas dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: