Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Geger Pemimpin Sikh di Kanada Diduga Dibunuh Pemerintah India
20 September 2023 8:26 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Pemimpin Sikh, Hardeep Singh Nijjar, tewas tertembak di luar kuil Sikh di pinggiran Vancouver, British Columbia, 18 Juni lalu. Nijjar yang semasa hidupnya mendukung gerakan separatis pembentukan negara Khalistani dan telah ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah India itu dibunuh di area komunitas Sikh terbesar di sana.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kanada , Justin Trudeau, menuding pemerintah India bertanggung jawab atas kematian Nijjar. Melalui pernyataannya di parlemen Kanada, Senin (18/9), Justin memastikan akan mengumpulkan bukti kredibel terkait keterlibatan India di kasus ini.
"Segala bentuk keterlibatan pemerintah asing atas pembunuhan warga Kanada adalah pelanggaran kedaulatan yang tidak bisa diterima," kata Trudeau seperti dikutip dari Reuters.
Justin menyebut, saat bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pekan lalu di India, pembunuhan Nijjar sempat dibahas. Ia meminta pemerintah India bekerja sama dengan Kanada untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kanada mengumumkan kekhawatiran mendalam kepada pejabat intelijen dan pejabat Pemerintah India. Pekan lalu pada G20 saya membawa ini secara personal dan langsung kepada PM Modi tanpa syarat apa pun," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Hubungan India-Kanada Memanas
Akibat kematian Nijjar, hubungan India dengan Kanada memanas. Berbagai tuduhan semakin membuat gesekan pada hubungan India dan Kanada, bahkan sudah merambah ke hubungan ekonomi yang mandek.
Kanada juga telah membatalkan kehadiran misi dagang ke India. Awalnya misi itu akan tiba di India pada musim gugur tahun ini.
Selain itu, kematian Nijjar juga membuat sejumlah intelijen India yang bertugas di Kanada didepak pulang. Menlu Kanda, Melanie Joly, menegaskan pengusiran kepala intelijen India di Kanada ini adalah konsekuensi dari dugaan tersebut.
"Jika ini terbukti benar maka itu adalah pelanggaran besar terhadap kedaulatan kami dan dasar bagaimana negara saling berurusan," ucap Jolie seperti dikutip dari Associated Press.
Namun tuduhan keterlibatan itu dibantah oleh Kemlu India. Mereka menyatakan, tuduhan keterlibatan pada pembunuhan tokoh Sikh tidak masuk akal dan tidak berdasar.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, India tetap tak terima dengan perlakuan Kanada itu. Mereka membalas dendam dengan mengusir diplomat Kanada dari India dan hanya diberi waktu lima hari saja untuk berkemas.
"Keputusan mencerminkan kekhawatiran yang tumbuh di Pemerintah India atas intervensi diplomat Kanada terhadap urusan internal serta keterlibatan pada aktivitas anti-India," ucap Kemlu India seperti dikutip dari Reuters.
Kanada merupakan negara dengan populasi Sikh terbesar di dunia di luar negara bagian Punjab India. Selain itu, Kanada juga rumah bagi salah satu komunitas diaspora India terbesar di dunia, yang lebih dari setengah di antaranya adalah pengikut Sikh.
Siapakah Hardeep Singh Nijjar?
Dikutip The Global News, pada 1997 Nijjar kabur ke Kanada untuk menghindari konflik bersenjata antara pemerintah India dengan kelompok separatis Sikh di Negara Bagian Punjab yang pecah pada 1980-an dan 1990-an. Di Kanada, Nijjar menjadi tukang ledeng.
ADVERTISEMENT
Di India, kelompok Sikh jumlahnya tak sampai 2% dari total populasi dan sebagian besar tinggal di Negara Bagian Punjab. Dalam gerakan separatis yang mendukung kemerdekaan Khalistan, wilayah terpisah untuk penganut Sikh di pinggiran India, Nijjar adalah tokoh kunci.
Saat pemberontak Sikh dibantai pada 1995, Nijjar sempat tertangkap namun berhasil kabur setelah menyuap petugas dan menyamar. Dua tahun setelahnya, Nijjar muncul di Kanada dan mengaku baru disiksa polisi India. Ia lalu mengajukan izin tinggal sebagai pengungsi, namun ditolak karena ia menggunakan identitas orang lain, Ravi Sharma.
Tapi Nijjar tak menyerah. Hampir dua pekan kemudian, ia menikahi seorang wanita asal British Columbia yang bisa membantunya bermigrasi sebagai pasangan suami-istri. Tapi pengajuannya tetap ditolak, meski ia kemudian mengidentifikasikan diri sebagai warga negara Kanada.
ADVERTISEMENT
Nijjar kemudian tinggal di Surrey, British Columbia, bersama istrinya dan menjalankan bisnis pipa ledeng. Di Surrey, dia menjadi tokoh pro-Khalistan terkemuka dan bahkan menggelar referendum tidak resmi di antara diaspora Sikh dengan tujuan mendirikan wilayah separatis Khalistan.
Meski Nijjar dipandang sebagai sosok pemberani oleh sesama anggota kelompok Sikh, tetapi di India dia adalah buronan kriminal. Nijjar diduga sebagai anggota aktif Khalistan Tiger Force (KTF) yang ditetapkan oleh pemerintah New Delhi sebagai kelompok teroris, khususnya di bawah pemerintahan ultranasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP), yang dipimpin Narendra Modi.
Pada 2014, beberapa bulan setelah Narendra Modi menjabat sebagai perdana menteri, otoritas India mengeluarkan perintah penangkapan untuk Nijjar. Ia dituding terlibat pengeboman di sebuah bioskop di Punjab pada 2007 silam. Interpol juga menuding hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Pada bulan yang sama sebelum pembunuhan terjadi, Gurpatwant Singh Pannun — teman Nijjar dan sesama nasionalis Sikh, bercerita Nijjar sempat mengungkapkan kepada kelompoknya bahwa dia telah menjadi target pembunuhan agen intelijen India.
"Badan Intelijen Keamanan Kanada juga mengatakan kepada Nijjar bahwa mereka memiliki informasi bahwa ia berada di bawah ancaman pembunuh profesional," ujar Pannun kepada The Global News.
Hingga akhirnya, Nijjar mengembuskan napas terakhir di usia 45 tahun usai ditembak mati pada 18 Juni 2023. Penembakan terjadi saat dia berada di dalam mobil di luar tempat beribadah Sikh, Guru Nanak Sikh Gurdwara, di British Columbia pada 20.30 malam.
Ditemukan beberapa luka tembakan di tubuh Nijjar. Sementara penembak diketahui seorang pria berbadan besar dengan penutup kepala.
ADVERTISEMENT