Geger Temuan Omicron BF.7: Berasal dari AS; Sudah Masuk ke Indonesia

30 Desember 2022 8:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Subvarian baru virus corona Omicron yang diberi nama varian BA.5.2.1.7 atau BF.7 sudah masuk ke Indonesia. Varian yang bikin China kalang kabut ini menurut Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) berasal dari Amerika Serikat dan Rusia.
ADVERTISEMENT
India Express edisi 28 Desember 2022 menjelaskan, BF.7 bukanlah subvarian khas dari China. Tercatat subvarian ini menyumbang lebih dari 5 persen kasus di AS pada bulan Oktober 2022 dan lebih dari 7 persen kasus di Inggris.
Sedang The Times of India pada 25 Desember 2022 merilis, pihak China telah menyerahkan 25 sampel genetik baru dari Beijing, Mongolia Dalam, dan Guangzhou kepada GISAID — platform bersama berbagi data dan informasi patogen di dunia — untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Genom paling dekat dari sampel varian BF.7 yang telah diserahkan dikenal sebagai BA.5.2, dan telah ditemukan di AS dan Rusia musim panas ini.
Varian BF.7 menjadi biang keladi lonjakan kasus corona di China. Kasus harian negara itu mencapai 37 juta, mayoritas karena BF.7.
ADVERTISEMENT

Sudah Ada 15 Kasus Corona BF.7

Sebuah bajaj melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
Dibandingkan dengan varian lainnya seperti BA.1 dan BA.2, varian BF.7 dilaporkan memiliki kemampuan infeksi yang paling kuat dengan masa inkubasi yang pendek dan tingkat penularan yang lebih cepat.
Dengan angka indeks penularan R0 antara 10 hingga 18,6, satu orang yang terinfeksi varian BF.7 akan menularkan virus ke rata-rata 10 hingga 18,6 orang lainnya. Sementara varian Omicron lainnya R0 di angka rata-rata 5,08.
Tidak hanya itu, varian BF.7 juga diketahui dapat menginfeksi orang yang sebelumnya pernah menderita COVID-19, pernah divaksinasi atau keduanya.
Di Indonesia menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin sudah ada 15 kasus BF.7. Meski begitu ia memastikan pertumbuhan kasus ini sedikit.
"BF.7 ini sudah kita lihat di Indonesia sudah ada, kenaikannya itu kecil sekali, 15 kasusnya," kata Budi kepada wartawan usai meresmikan fasilitas di RSAB Harapan Kita, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (29/12).
ADVERTISEMENT
Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan para pasien BF.7 sudah sembuh.
"Semua isoman spesimen bulan Oktober dan semua sudah sehat," kata Nadia.

Ada 2 Kasus di Jakarta

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dokter Ngabila Salama. Foto: Instagram/@ngabilasalama
Kasus BF.7 juga ditemukan di Jakarta. Dinkes DKI Jakarta mengkonfirmasi ada dua kasus BF.7 di DKI.
"Sudah ditemukan dua kasus BF.2 di DKI Jakarta, didiagnosis tanggal 24 Oktober 2022 dan 1 November 2022," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM, Kamis (29/12).
Keduanya tinggal di Jakarta, berjenis kelamin laki-laki dengan usia 20 dan 40 tahun. Mereka memiliki bergejala ringan.
"(Pasien) isolasi mandiri di rumah dan keduanya sudah dinyatakan sembuh, tanpa ada komorbid dan tidak ada riwayat perjalanan luar negeri," kata Ngabila.
ADVERTISEMENT