Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Gejala Pneumonia Misterius: Diawali Demam, 3-7 Hari Kemudian Sesak Napas
6 Desember 2023 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ibu-ibu di Jakarta banyak yang panik karena munculnya kasus pneumonia misterius 'mycoplasma'. Menurut Kemenkes, sebenarnya, penyakit ini bukan hal baru.
ADVERTISEMENT
"Bakteri ini penyebab infeksi saluran napas yang cukup sering ditemukan sejak lama, bukan sesuatu yang baru," kata Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes dr Ngabila Salama melalui pesan singkat, Rabu (6/12).
Ngabila pun menjelaskan bagaimana penularan pneumonia mycoplasma ini. Salah satunya juga melalui droplet seperti COVID-19.
"Menular secara droplet dari percikan dahak dan batuk, dan kontak dengan jarak yang cukup erat dan lama," kata dia.
Ia menambahkan, masa inkubasi dari bakteri mycoplasma beragam. Namun sering ditemukan 2-3 minggu.
"Masa inkubasi/dari terpapar bakteri sampai muncul gejala pertama kali berkisar 1-4 minggu dengan tersering 2-3 minggu," ungkap Ngabila.
Yang perlu diwaspadai adalah potensi sesak napas disertai perburukan. Orang tua harus senantiasa memantau kondisi anaknya bila mengalami gejala seperti influenza, ada tanda sesak, segera dibawa ke fasyankes.
ADVERTISEMENT
"Dari muncul gejala pertama sampai bisa berpotensi sesak napas / perburukan sekitar 3-7 hari. Sehingga diimbau kepada orang tua bila anak sakit dan sudah coba diobati sendiri, tidak membaik dalam 2-3 hari, segera bawa ke dokter dan fasilitas kesehatan," tegasnya.
Sebenarnya, gejala pneumonia mycoplasma ini bisa ringan bila imunitas anak baik. Seperti demam hingga sakit tenggorokan.
"Gejala bisa ringan dan sembuh sendiri kecuali imunitas tubuh sedang rendah. Gejala yang muncul: demam cenderung tidak tinggi (kecuali mix infection dengan virus dapat di atas 40 derajat), batuk, pilek, sakit tenggorokan, mual, muntah, sesak nafas, mudah lelah, dan sakit kepala," tutup Ngabila.