Gelaran BSBI Virtual 2021: Indonesia Rangkul Dunia lewat Diplomasi Budaya

25 November 2021 2:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan dan pelatihan pada rangkaian acara Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) Virtual 2021 yang diselenggarakan oleh Kemlu RI. Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan dan pelatihan pada rangkaian acara Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) Virtual 2021 yang diselenggarakan oleh Kemlu RI. Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 tidak lagi jadi penghalang bagi Indonesia dalam menjalankan misi diplomasi budaya. Gelaran Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tahun ini akhirnya dilaksanakan secara virtual.
ADVERTISEMENT
Digelar sejak 2003 silam, BSBI merupakan program tahunan yang dijalankan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia ke komunitas internasional.
Sebelum pandemi COVID-19, BSBI digelar secara langsung selama tiga bulan. Para peserta yang datang dari berbagai negara menetap di sanggar seni yang menjadi mitra dari Kemlu. Hingga 2020, BSBI telah memiliki 922 alumni dari 77 negara.
Dikutip dari keterangan resmi Kemlu RI, selama di sanggar, para peserta mendalami kesenian khas Indonesia, seperti tarian tradisional, musik, hingga pembuatan kriya.
Banyak dari alumni BSBI yang kembali ke Indonesia, baik untuk melanjutkan studi lewat beasiswa Dharmasiswa, maupun berlibur dengan kawan dan kerabatnya untuk bernostalgia di Tanah Air.
Sayangnya, pada 2020 gelaran BSBI terpaksa ditiadakan akibat pandemi corona yang merajalela di dunia. Inovasi pun akhirnya muncul pada 2021: menyelenggarakan BSBI dengan format virtual, mengingat COVID-19 masih belum mereda.
Sejumlah mahasiswa asing penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tampil membawakan aneka lagu dan tarian tradisional nusantara dalam Indonesia Channel di Banyuwangi, Selasa (13/8). Foto: ANTARA FOTO/Ahmad
BSBI tahun ini sukses diikuti oleh 47 pendaftar yang tersebar di 21 negara Asia, Afrika, Eropa, dan Pasifik. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, BSBI 2021 berlangsung selama dua bulan.
ADVERTISEMENT
Kemlu RI dan sejumlah sanggar mitra merancang berjalannya acara dengan semenarik mungkin. Platform video conference menjadi salah satu medium dalam pelaksanaan BSBI ini.
Sebanyak enam sanggar mitra diminta untuk menyiapkan modul pelatihan, berupa potongan video yang disampaikan kepada peserta. Pelatihannya berupa tarian tradisional, lagu-lagu tradisional, dan pembuatan kriya.
Sanggar menggelar pertemuan virtual setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) selama dua jam lamanya, untuk praktik menari, menyanyi, dan membuat kriya. Pertemuan ini berlangsung selama 16 kali.
Enam sanggar mitra pada BSBI tahun ini meliputi Sanggar Lang Lang Buana, Banyuwangi; Sanggar Kinanti Sekar, Yogyakarta; Sanggar Semarandana, Bali; Gubang Art Community, Tenggarong; Kazaki Art School, Makassar; dan Sanggar Seni dan Musik Syofyani, Padang.
ADVERTISEMENT
Program unggulan ini dimulai pada 24 September 2021, dengan acara pembukaan berlangsung di Yogyakarta. Di acara pembukaan, para peserta disajikan profil sanggar sekaligus berkenalan dengan para pengurus sanggar.
Peserta asal Ukraina ketika membawakan tarian minang langsung dari KBRI di Kiev, pada penutupan BSBI Virtual 2021. Foto: Kemlu RI
Kemlu turut hadir di setiap kelas virtual yang berlangsung, serta mengunjungi setiap sanggar untuk menyaksikan secara langsung proses latihan.
BSBI memasuki penghujung acara pada 20 November 2021. Penutupan program ini berlangsung di Kota Padang, rumah dari Sanggar Seni dan Musik Syofyani.
“Dari total 47 orang pendaftar, 38 orang peserta dari 20 negara dinyatakan lulus. 4 orang mundur di awal program karena ketentuan di universitas di mana mereka belajar. 5 orang gugur dalam proses pembelajaran. Artinya, 88% peserta mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dan dinyatakan lulus,” ujar Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI Yusron Ambary dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
Selama berlangsungnya acara penutupan, setiap sanggar seni menampilkan video proses dan hasil pelatihan. Satu peserta dari setiap sanggar diminta untuk menampilkan hasil pembelajarannya secara live virtual.
“Penampilan live pun sangat membanggakan, mengingat hanya delapan minggu para peserta mempelajari tarian dan lagu Indonesia. Itu pun dilakukan secara virtual, tanpa ada sentuhan langsung dari para instruktur seni,” papar Yusron.
Kegiatan dan pelatihan pada rangkaian acara Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) Virtual 2021 yang diselenggarakan oleh Kemlu RI. Foto: Kemlu RI

Kesan Manis Para Peserta BSBI 2021

Meskipun berlangsung secara virtual, acara BSBI ini meninggalkan kesan baik di hati para pesertanya. David Peralta, peserta asal Portugal yang dilatih oleh Sanggar Syofyani, mendeskripsikan Indonesia sebagai beautiful, diverse, dan fun.
Sedangkan menurut peserta asal Australia, Yana Gill, BSBI menjadi “teman penghalau kesepian” selama lockdown di tempat tinggalnya, Kota Melbourne.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat berterima kasih untuk program yang berlangsung selama hampir dua bulan yang tidak hanya mengajarkan kami tentang budaya, tapi juga sahabat dan keluarga baru,” ujar Gill, yang dilatih oleh Kazaki Art School Makassar.
Sementara peserta asal Mesir, Esraa, mewakili ungkapan hati para peserta lainnya: Mereka ingin cepat-cepat bisa berkunjung ke Indonesia.
“Jika pandemi berakhir, saya akan berlari ke Indonesia untuk menemui keluarga baru saya,” ungkapnya.
Acara ini pun diakhiri dengan lagu tema BSBI yang bertajuk “Indonesia, Hatiku Rumahku Bangsaku.”