Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Jelang lebaran 2025, masyarakat gencar berburu baju untuk dipakai di hari raya. Tapi tampaknya tidak hanya baju baru saja, berburu baju bekas atau thrifting juga turut digemari.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta, salah satu tempat berburu pakaian bekas yang cukup tersohor adalah di Pasar Senen. Berbagai macam jenis pakaian bekas dijual di sana dengan harga yang lebih murah.
Hingga hari ke-23 Ramadan atau pada Minggu, 23 Maret 2025, masyarakat cukup antusias mencari pakaian bekas di Pasar Senen, tepatnya di Blok III lantai 2.
Di lantai itu kita bisa menemukan banyak jenis pakaian bekas, seperti celana, kaus, kemeja, tas, hingga jas atau blazer pun ada.
Ketika sampai di lantai tersebut, yang santer terdengar adalah sahut-sahut para pedagang menjajakan barang dagangannya dengan suara nyaring.
“Boleh boleh, Rp 35.000 satu, tiga Rp 100 ribu. Ada kaus, celana, kemeja boleh dilihat dulu,” ujar pedagang saling bersahutan.
ADVERTISEMENT
Barang-barang seperti kaus, kemeja, dijual dengan harga yang cukup murah. Kaus per item, rata-rata dijual mulai Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Untuk kemeja dijual mulai Rp 50 ribu tergantung model. Harganya pun masih bisa dinego.
Ada yang lebih murah lagi kalau barangnya diobral langsung di lantai, bukan yang digantung. Barang yang diobral harganya bahkan ada yang mulai dari Rp 15 ribu. Jika beruntung, pembeli bisa mendapat barang yang bagus dengan harga sangat miring.
Meski cukup ramai dikunjungi pembeli, salah satu pedagang yang menjual kemeja, Dedi, mengaku lebaran tahun ini penjualannya tidak seramai tahun sebelumnya.
“Standar-standar aja sih, nggak seramai tahun-tahun kemarin,” kata Dedi saat ditemui di lokasi.
Tahun-tahun sebelumnya, saat musim lebaran, omzet jualan Dedi bisa mencapai Rp 4 juta sehari. Tahun ini, omzetnya berkurang menjadi Rp 2-2,5 juta.
ADVERTISEMENT
“Kalau lagi ramai bisa (omzet) dua juta sehari,” ungkapnya.
Faktor berkurangnya antusias masyarakat membeli baju bekas itu dikarenakan merek atau kualitas barang menurun. Thrifting seninya itu mencari pakaian yang bagus dengan harga yang miring.
“Tergantung barangnya aja sih orang, kalau barang bagus, ramai orang datang,” ucap pedagang lainnya, Febri.