Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Geliat Pembangunan Meikarta Usai Tersandung Kasus Suap Perizinan
25 Oktober 2018 11:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terkait kasus suap izin megaproyek Meikarta sudah seminggu berlalu. Sembilan orang, termasuk Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro, dan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah, ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Kasus hukum yang menjerat Meikarta bukan hanya membuat susah pengembang, mereka yang terkait dengan pengerjaan proyek di lahan seluas 500 hektare ini juga ikut terkena imbasnya.
Para pembeli Meikarta yang khawatir dengan kasus ini memilih membatalkan pembelian. Sedangkan sales yang memasarkan unit ini dikejar-kejar konsumen yang meminta refund booking fee.
"Saya hubungi sales yang menangani saya, ternyata sudah keluar. Akhirnya saya bingung menghubungi dengan siapa saya hubungi Call Centernya pun tidak ada yang responsif," ujar Maha Indra, salah satu konsumen Meikarta.
Lalu bagaimana kelanjutan proyek senilai Rp 278 triliun itu kini. Untuk melihat lebih jelas, kumparan mendatangi lokasi proyek di kawasan Cikarang, Bekasi.
Begitu sampai di kawasan proyek yang rencananya dibangun 200 gedung berlantai 35-46 itu terlihat lahan-lahan kosong yang gersang, dan beberapa lahan lainnya ditumbuhi rerumputan.
ADVERTISEMENT
Mobil yang kami tumpangi terus melaju menuju marketing galery. Begitu sampai terlihat para pegawai Meikarta yang siap menyambut para pembeli.
Marketing Galery yang digunakan sebagai pusat penjualan juga tampak biasa. Meja-meja layanan terlihat diisi oleh pegawai. Tak hanya itu show room yang digunakan sebagai contoh tipe ruangan untuk dilihat pembeli juga masih beroperasi meski terlihat sepi.
"Masih tetap melayani, kan tidak ada pengaruh penjualan tetap ada kok. Tipe studio sudah sold out sesaat setelah kita launching," ujar salah satu sales di lokasi.
Beberapa warga bahkan masih ada yang melakukan pembelian unit dan dibawa berkeliling menuju lahan pembangunan unit yang diinginkan oleh konsumen.
"Memang ada lahan yang bermasalah soal izin mas, tapi ini yang kita tawarkan adalah lahan yang punya izin dan izin lainya sedang dalam proses juga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan pada 1 September lalu juga sudah dilakukan penyerahan kunci kepada konsumen di Tower Orange County. Terdekat proyek Apartemen Tower B rencanya akan dilakukan penyerahan kunci.
"Paling cepat mungkin Februari 2019 kita akan melakukan serah terima kunci," pungkasnya.
Orange County merupakan Central Business District (CBD) yang dibangun Lippo Grup di lahan seluas 322 hektare. Di sana Lippo rencananya membangun fasilitas seperti apartemen, Sky Park, hotel, mal, dan pusat budaya. Pembangunan proyek ini diresmikan pada Februari 2015.
Sedangkan Meikarta merupakan perluasan dari Orange County yang dirilis pada Mei 2017. Meikarta digadang-gadang sebagai kota baru yang rencananya berdiri di lahan seluas 500 hektare.
Di dekat Marketing Galery berdiri Tower A yang masih dalam pengerjaan. Para pekerja bangunan tampak sibuk melakukan pekerjaan seperti pengecoran dan mengemudikan alat berat untuk keperluan bangunan.
ADVERTISEMENT
Kawasan tower A yang memiliki delapan blok itu akan dijadikan apartemen dan fasilitas publik lainya.
"Ya masih terus kerja kita kan sudah di kontrak hingga proyek selesai," ujar salah satu pekerja proyek yang tak mau disebutkan namanya.
Ia melanjutkan tak tahu menahu soal masalah izin dan kasus suap yang menjerat Meikarta. Menurutnya seluruh pekerja masih aktif bekerja hingga saat ini.
"Soal izin saya tidak tahu, saya kan cuman buruh kerja, tapi kita masih kerja sampai sekarang," ujarnya.
Pembangunan gedung di kawasan ini memang sudah terlihat wujudnya, terlihat bangunan yang sedang dikerjakan ini berdiri sekitar 8-9 lantai. Sementara di kawasan lain, lahan-lahan kosong masih jelas terlihat dan ditumbuhi oleh rerumputan.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, proyek pembangunan 200 gedung untuk hunian, perkantoran, 10 hotel bintang lima, pusat belanja, area komersial, Central Park dan lainya seperti di New York ini masih berlanjut.
Hal itu sesuai seperti yang diungkapkan oleh Kuasa Hukum PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak perusahaan Lippo Cikarang yang menggarap proyek Meikarta, Denny Indrayana. Dia memastikan proyek Meikarta tetap berjalan.
"Insyaallah tetap lanjut. Optimis bisa kita selesaikan. Proses korupsinya kita serahkan kepercayaan penuh kepada KPK. Soal pembangunan akan tetap diselesaikan sesuai aturan yang berlaku," ujar Denny kepada kumparan, Senin (22/10).
---------------------------------------------------------------------------
Bagaimana nasib dan cerita mereka usai proyek Meikarta tersandung kasus hukum? Simak cerita selengkapnya dalam konten spesial kumparan dengan topik Yang Bergantung Pada Meikarta.
ADVERTISEMENT