Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gelombang Tinggi Akhiri Perjuangan Rini dan Anaknya di Selayar
5 Juli 2018 13:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Perempuan itu berdiri di pinggir geladak kapal yang sudah miring. Jaket pelampung sudah dipakainya, begitu juga bocah kecil yang dia gendong. Perempuan berjilbab itu Rini Nurianti (29) dan anaknya, Abizar (2). Rini juga dalam kondisi hamil.
ADVERTISEMENT
Dalam kepanikan, ibu dan anak ini bergegas ke pinggir kapal bersama penumpang lainnya. Rini ingin selamat dari musibah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lestari Maju di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7).
Penggalan video perjuangan Rini dan anaknya saat masih di kapal beredar luas di media sosial. Video itu memperlihatkan detik-detik Rini berusaha mempertahankan hidupnya bersama buah hatinya di tengah deburan ombak tinggi.
Namun satu hari berlalu, pada Rabu (4/7), dalam daftar korban tewas yang dirilis Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, nama Rini dan Abizar termasuk di dalamnya.
Sutopo yang dikonfirmasi kumparan, Kamis (5/7), menyampaikan bahwa korban tewas dikarenakan berbagai macam penyebab. Mulai dari tidak memakai pelampung hingga kondisi perairan.
ADVERTISEMENT
Untuk kasus Rini, walau memakai pelampung, namun karena kondisi alam yang berat membuat korban tak selamat.
"Tidak semua penumpang mendapat pelampung. Banyak perempuan yang terjun ke laut tanpa pelampung karena panik. Saat bersamaan gelombang tinggi 1,5 meter dan kedalaman laut sekitar 20 meter. Bisa berenang pun dengan kondisi laut seperti itu akan sulit hingga ke pantai," jelas Sutopo.
Sutopo menjelaskan, sekitar 30 penumpang menjadi korban. Tim evakuasi juga masih berupaya mencari korban yang hilang.
Rini dan anaknya sudah dikebumikan di Selayar. Begitu juga korban-korban lainnya. Duka mendalam tak hanya dirasakan keluarga, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Semoga tak ada lagi musibah kapal, tak ada lagi Rini dan anak-anak kecil lainnya yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT