Gembong Narkoba Paling Keji di Dunia, Ismael Zambada Garcia, Ditangkap di AS

26 Juli 2024 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar Ismael "El Mayo" Zambada Garcia yang tidak bertanggal disediakan oleh kantor Kejaksaan Agung Meksiko di Mexico City pada tanggal 1 Agustus 2003. Foto: Kejaksaan Agung Meksiko / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Ismael "El Mayo" Zambada Garcia yang tidak bertanggal disediakan oleh kantor Kejaksaan Agung Meksiko di Mexico City pada tanggal 1 Agustus 2003. Foto: Kejaksaan Agung Meksiko / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua orang pemimpin kartel narkoba terkemuka di Meksiko, termasuk Ismael Zambada Garcia, ditangkap di Texas, Amerika Serikat, pada Kamis (25/7). Mereka dikenal sebagai pucuk pimpinan kartel Sinaloa.
ADVERTISEMENT
"Ismael Zambada Garcia alias El Mayo, salah satu pendiri dari kartel dan Joaquin Guzman Lopez, anak dari salah satu anak pendiri, ditangkap hari ini di El Paso, Texas," ucap Jaksa Agung AS Merick Garland, seperti dikutip dari AFP.
Garland mengatakan mereka adalah penyelundup narkotika paling keji dan berkuasa di seluruh dunia.
Garland menambahkan, kedua orang itu akan didakwa pasal berlapis. Itu disebabkan aksi mereka menjalankan operasi kriminal, produksi narkoba sampai membentuk jaringan penyelundupan narkoba.
Penangkapan ini terjadi setelah pendiri kartel Sinaloa Joaquin 'El Chapo' Guzman dihukum penjara seumur hidup di AS pada 2019 lalu. AS menyatakan, El Chapo adalah otak di balik sindikat narkoba paling besar di dunia.
Sementara itu, Zambada yang baru tangkap disebut-sebut sebagai pengedar narkoba paling populer sepanjang sejarah Meksiko.
ADVERTISEMENT
Pria 76 tahun ini diyakini tidak pernah dipenjara. AS pun sudah memburu Zambada selama bertahun-tahun.
Menurut sejumlah laporan independen, Zambada diduga mempunyai jaringan di kepolisian federal Meksiko sampai militer.
Untuk membantu menangkap Zambada, AS siap memberi hadiah sebesar USD 15 juta atau setara Rp 244 miliar kepada siapa saja yang mampu memberi informasi terkait orang tersebut.

Narkoba di AS

Ilustrasi prostitusi dan narkoba. Foto: Doidam 10/Shutterstock
Menurut data yang dirilis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di AS pada 2023, sebanyak 107 ribu orang di Negeri Paman Sam overdosis narkoba.
Dari angka itu 70 persen di antaranya terkait penyalahgunaan fentanil.
Dari investigasi pemerintah AS, fentanil mayoritas diproduksi di China. Kemudian barang itu diselundupkan masuk ke AS dari Meksiko.
ADVERTISEMENT
Otak penyelundupan fentanil dari Meksiko ke AS adalah kartel Sinaloa.
"Fentanil adalah narkoba paling mematikan yang pernah dihadapi oleh negara kami," kata Garland.