Gempa 5,2 Magnitudo di Nias Barat Terjadi di Zona Megathrust Mentawai-Siberut

7 Mei 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gempa 5,2 magnitudo di Nias Barat berada di zona megathrust Siberut Mentawai. Foto: BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Gempa 5,2 magnitudo di Nias Barat berada di zona megathrust Siberut Mentawai. Foto: BMKG
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo (sebelumnya BMKG menyebut 5,4 magnitudo) terjadi di Nias Barat, Sumatera Utara, Rabu (7/5) pukul 14.09 WIB. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut, gempa ini berada di zona megathrust.
ADVERTISEMENT
"Murni gempa berpusat di zona Megahthrust Mentawai Siberut," kata Daryono dalam keterangan tertulis.
Megathrust adalah zona tumbukan antara dua lempeng tektonik di bawah laut, yang sering menyebabkan gempa bumi besar dan tsunami. Potensi gempa di jalur ini kekuatannya mencapai 8,9 magnitudo.
Lantas, apakah dengan ini potensi tersebut berkurang dengan adanya gempa siang ini?
"Akan berkurang kalau gempanya 7,5 magnitudo beberapa kali atau 8,0 atau 8,5 magnitudo," kata dia.
"Magnitudo gempa itu fungsi logaritmik, bukan linier," imbuhnya.
Sementara itu untuk gempa siang ini, Daryono menyebut tidak berpotensi tsunami.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
Jenis Gempa
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
ADVERTISEMENT
Dampak Gempa
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Nias Barat dan Nias Selatan dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Nias, Gunung Sitoli, dan Nias Utara dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Hingga pukul 14.26 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).