Gempa 6,9 M Berpusat di Mentawai Sumbar, Mengapa Peringatan Tsunami di Sumut?

25 April 2023 7:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Bidang Mitigasi, Gempa Bumi, dan Tsunami BMKG, Daryono dalam seminar daring yang diselenggarakan UI bertajuk 'Kesiapsiagaan Mitigasi Gempa Bumi & Bencana Hidrometeorologi' pada Selasa (27/7). Foto: Media Relations UI
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Bidang Mitigasi, Gempa Bumi, dan Tsunami BMKG, Daryono dalam seminar daring yang diselenggarakan UI bertajuk 'Kesiapsiagaan Mitigasi Gempa Bumi & Bencana Hidrometeorologi' pada Selasa (27/7). Foto: Media Relations UI
ADVERTISEMENT
Tak sedikit masyarakat yang bertanya soal gempa 6,9 magnitudo yang berpusat di Kepulauan Mentawai Sumbar. Mengapa peringatan dan tsunami justru terjadi di Tanabala, yang berada di Sumatera Utara?
ADVERTISEMENT
Terkait ini BMKG punya penjelasan ilmiah.
"Jadi memang pusat gempa ada di Mentawai namun dari hasil pemodelan dampak terjadinya tsunami, pemodelan gelombang sampai Sumut," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers virtual, Selasa (25/4).
Sementara itu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memberikan keterangan lebih detail. Ia menyebut pusat empa berada di segmen Megathrust Mentawai-Siberut bagian utara.
"Gempa ini berpusat di segmen Mentawai Siberut Utara. Jadi dekat dengan wilayah Sumut sehingga wajar daerah yang terancam di utara, Tanabala itu, termasuk Nias Selatan," kata Daryono.
"Ini tidak berada di seluruh Nias tapi di ujung Utara. Yang mana pusat gempa di ujung utara Mentawai-Siberut," sambungnya.
Tsunami memang akhirnya terjadi setelah peringatan dini BMKG muncul 03.17 WIB. Yang patut disyukuri, hanya tsunami minor.
ADVERTISEMENT
"Beberapa wilayah mendapat ancaman tsunami berstatus waspada. Artinya kurang dari 1 meter," jelas dia.
"Benar benar terjadi tsunami meski minor setinggi 11 cm," tutup Daryono.
Peringatan tsunami sudah diakhiri pukul 05.17 WIB. Warga diimbau BMKG untuk kembali ke rumah.