Gempa 7,1 Magnitudo di Malut dan Sulut berjenis Gempa Dangkal

8 Juli 2019 3:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa bumi dengan kekuatan cukup besar terjadi di bawah laut dengan kedalaman 49 kilometer dan berjarak 133 kilometer dari kota Ternate, Maluku Utara, pada Minggu (7/7). BMKG pun sempat memberikan peringatan bahaya gelombang Tsunami di beberapa lokasi seperti di Minahasa, Bitung, dan Ternate.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan pemutakhiran data, BMKG menemukan bahwa gempa tersebut memiliki jenis gempa bumi dangkal.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku," kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/7) dinihari.
Warga Ternate melihat pergerakan air laut di pantai usai gempa. Foto: Rizal Syam/cermat
Sesuai keterangan dari Rahmat, gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) yang menyebabkan tekanan pada lempeng mikro Halmahera ke arah barat dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur. Tekanan tersebut membuat lempeng laut Maluku terjepit.
"Akibatnya, lempeng laut maluku terjepit hingga membentuk double subduction (penunjaman ganda) ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe," kata Rahmat.
BMKG kemudian membuat pemodelan gempa tersebut. Pemodelan menunjukkan potensi tsunami akibat pergerakan lempeng bumi.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi berpotensi tsunami dengan level WASPADA untuk wilayah Minahasa Selatan dan Minahasa Utara bagian Selatan. Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi ini diakhiri pada pukul 00.09 WIB tanggal 8 Juli 2019," kata Rahmat.
Setelah peringatan dicabut, BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan memastikan kebenaran hanya ke BMKG. Mereka juga mengimbau agar masyarakat kembali pulang ke rumah masing-masing.
"Sehubungan dengan Peringatan dini tsunami telah dinyatakan berakhir maka bagi daerah yang mendapatkan Peringatan dini tersebut dapat kembali ke tempat masing-masing. Namun demikian masyarakat agar tetap waspada terhadap gempabumi susulan," tutup Rahmat.
BMKG juga mencatat, sejak peringatan tsunami dicabut hingga pukul 00.54 WIB, ada 19 aktivitas gempa susulan (aftershock) di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT