Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Laut Banda, Maluku, pada pukul 08.53 WIB ternyata juga terasa di Papua Barat hingga Australia.
ADVERTISEMENT
"Gempa ini terasa di Papua Barat dan Darwin, Australia," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono kepada kumparan, Senin (24/6).
Menurut informasi yang dihimpunnya dari kolega yang berada di Darwin, getaran dirasakan selama beberapa detik. Sementara di Papua Barat, getaran dirasakan sekitar 10 detik.
Daryono menjelaskan, secara tektonik zone Subduksi Banda merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Dalam catatan, katalog gempa BMKG, di zona ini sudah terjadi beberapa kali gempa kuat dan di antaranya memicu tsunami.
"Sejarah gempa kuat pernah terjadi seperti gempa Banda pada tahun 1918 (M=8.1), 1938 (M=8.4), 1950 (M=7.6), 1950 (M=8.1), dan 1963 (M=8.2)," jelas Daryono.
Dengan memperhatikan banyaknya catatan sejarah gempa kuat ini, lanjut dia, zona Subduksi Banda merupakan kawasan sangat rawan gempa dan tsunami yang patut diwaspadai di wilayah Indonesia timur.
ADVERTISEMENT
"Belum ada informasi kerusakan akibat gempa ini."
Gempa yang terjadi di Laut Banda ini terjadi di kedalaman 245 km. BMKG menyebut tidak ada potensi tsunami akibat gempa ini.