Gempa 7,8 M di Turki: 284 Orang Tewas, Ribuan Luka, dan Puluhan Gedung Hancur

6 Februari 2023 16:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyelamat bekerja di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki, Senin (6/2/2023).  Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyelamat bekerja di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki, Senin (6/2/2023). Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang beberapa provinsi di Turki, pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.17 waktu setempat atau 08.17 WIB.
ADVERTISEMENT
Getaran yang terasa hingga Suriah, Lebanon, dan Siprus ini menewaskan lebih dari 200 orang, melukai ribuan lainnya, dan meruntuhkan puluhan gedung/bangunan bertingkat.
Dikutip dari Reuters, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan, sejumlah 284 orang telah tewas dan 2.323 orang luka-luka. Pihaknya pun mengumumkan peringatan alarm level 4 — tingkat sangat parah yang membutuhkan bantuan internasional.
Menurut hasil analisa dari Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), pusat gempa terletak di Provinsi Kahramanmaras yang terletak sekitar 600 km dari ibu kota Ankara dan terjadi pada kedalaman 17,9 km.
Gempa di Osmaniye, Turki, pada Senin (6/2/2023) dirasakan hingga Lebanon dan Cyprus. Foto: Dok. Istimewa
Gempa susulan sebesar 6,7 magnitudo kemudian mengguncang Provinsi Gaziantep 15 menit kemudian. Getaran gempa cukup dahsyat paling terasa di tiga provinsi: Kahramanmaras, Gaziantep, dan Osmaniye.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, getaran gempa juga terasa hingga negara-negara tetangga Turki lainnya, seperti Suriah, Lebanon, hingga Siprus.
Mengutip keterangan dari Wakil Menteri Kesehatan Suriah Ahmad Damirieh, sedikitnya 110 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya luka-luka di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartous.

Masih Ada Korban yang Terangkap Reruntuhan

Lebih lanjut, otoritas setempat melaporkan, 16 gedung/bangunan runtuh di Kota Sanliurfa dan 34 lainnya di Provinsi Osmaniye. Di Kota Diyarbakir, seorang pejabat keamanan mengatakan sedikitnya 17 bangunan runtuh.
Menurut kesaksian warga setempat, getaran gempa ini berlangsung sekitar satu menit namun kekuatannya cukup dahsyat — mampu memecahkan jendela-jendela dan meruntuhkan bangunan hanya dalam hitungan menit setelahnya.
Seorang pria berjalan melewati bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Malatya, Turki, Senin (6/2/2023). Foto: Depo/via REUTERS
Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung dan dikarenakan gempa terjadi saat pagi buta, maka otoritas setempat memperkirakan jumlah korban jiwa masih dapat terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Salah seorang korban selamat di Kota Diyarbakir mengungkapkan bahwa dua anaknya masih terperangkap di antara reruntuhan bangunan.
“Kami terguncang seperti buaian. Ada sembilan orang dari kami di rumah. Dua anak laki-laki saya masih berada di reruntuhan, saya sedang menunggu mereka,” ujar wanita itu, yang berbicara di dalam ambulans dengan lengan patah dan wajah terluka.
Getaran dahsyat ini juga diakui oleh seorang penduduk di Kota Gaziantep, Erdem. Dia tinggal di wilayah yang cukup dengan pusat gempa di Provinsi Kahramanmaras. “Saya tidak pernah merasakan hal seperti ini selama 40 tahun saya hidup,” ungkap Erdem.
“Kami diguncang setidaknya tiga kali dengan sangat kuat,” imbuhnya.

2 WNI Jadi Korban Luka

Di antara ratusan para korban gempa, terdapat dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka-luka. “Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia,” ungkap KBRI Ankara.
ADVERTISEMENT
Adapun korban luka terjadi akibat terkena reruntuhan bangunan.
Menurut database Kementerian Luar Negeri RI terdapat sekitar 6.500 WNI yang tinggal di penjuru Turki. Dari jumlah itu, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.
KBRI Ankara juga mengungkapkan korban jiwa yang jatuh akibat gempa dahsyat itu diprediksi bertambah. “Mengingat kerusakan yang sangat substansial, diperkirakan jumlah korban jiwa akan terus bertambah,” kata KBRI Ankara.

Gempa Terparah sejak 1999

Gempa 7,8 magnitudo terbaru ini merupakan yang terparah di Turki sejak 1999.
Kala itu, gempa berkekuatan serupa menghancurkan Kota Izmit dan wilayah Laut Marmara yang dekat Kota Istanbul dan padat penduduk — menewaskan 17.000 orang.
Terkait musibah ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung mengerahkan seluruh tim penyelamat dari penjuru negara dan menyampaikan empatinya kepada keluarga terdampak dalam sebuah cuitan di Twitter.
ADVERTISEMENT
“Saya menyampaikan doa terbaik saya kepada semua warga negara kami yang terkena dampak gempa bumi,” tulis Erdogan.
Warga berdiri di dekat ambulans saat tim penyelamat bekerja di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki, Senin (6/2/2023). Foto: REUTERS
“Kami berharap kita dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan sekecil mungkin,” imbuhnya.
Selain itu, kantor pemerintahan Ankara juga mengatakan bahwa Erdogan telah menghubungi para gubernur dari delapan provinsi yang terkena dampak gempa guna mengumpulkan informasi mengenai situasi dan upaya-upaya penyelamatan.
“Tugas utama kami adalah melakukan pencarian dan penyelamatan dan untuk melakukan itu semua tim kami dalam keadaan siaga,” ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.