Gempa Bumi 5,7 Magnitudo Guncang Morotai, 160 Rumah Rusak

21 November 2017 8:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seismograf, alat ukur gempa bumi. (Foto: Thinkstock/Petrovich9)
zoom-in-whitePerbesar
Seismograf, alat ukur gempa bumi. (Foto: Thinkstock/Petrovich9)
ADVERTISEMENT
Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,7 magnitudo yang mengguncang Pulau Morotai dan sekitarnya pada Sabtu (18/11) menimbulkan kerusakan sebanyak 160 rumah. Selain merusak banyak rumah, BPBD Kabupaten Morotai juga melaporkan sebanyak 486 jiwa dari Desa Leoleo Rao, 75 kepala keluarga dari Desa Aru Burung dan Desa Lou Madoro hingga saat ini masih mengungsi di perbukitan karena khawatir akan munculnya tsunami.
ADVERTISEMENT
Kepala Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring sampai dengan Selasa (21/11) pagi ini, telah terjadi 28 kali gempa susulan. Gempa susulan yang paling kuat mencapai 5,4 magnitudo dan frekuensinya terus mengecil dan kekuatannya pun semakin melemah.
Meski gempa ini dipicu sesar aktif di dasar laut, tetapi mekanisme pergerakannya mendatar (strike slip fault). Karakteristik sesar mendatar semacam ini tidak akan memicu terjadinya tsunami. Sebab di samping kekuatan gempa yang memang relatif kecil sehingga tidak cukup kuat untuk membangkitkan gelombang tsunami.
Daryono juga mengimbau kepada seluruh warga yang sedang mengungsi agar kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa. Kondisi dipastikan aman karena tidak ada potensi tsunami dan gempa susulan semakin melemah.
ADVERTISEMENT