Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Gempa Cianjur yang Sangat Destruktif, Antara Sesar Cimandiri dan Sesar Baribis
23 November 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gempa dangkal berkekuatan 5,6 magnitudo di Cianjur, Senin (21/11) mengakibatkan ribuan rumah dan fasilitas umum rusak berat. Gempa destruktif itu disebut BMKG berada di jalur Sesar Cimandiri, salah satu sesar aktif di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah yang masuk kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi (skala intensitas lebih besar dari VIII MMI) di Jawa Barat. Saat terjadi gempa, daerah ini memang berpotensi mendapat retakan tanah, pelulukan, longsoran pada bukit terjal, serta pergeseran tanah.
Kawasan tersebut umumnya disusun oleh batuan berumur kuarter, endapan pantai, serta rombakan gunung api muda yang bersifat lepas dan memperkuat efek goncangan gempa bumi.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tahun 2014, beberapa wilayah di Jabar yang masuk kategori berisiko tinggi tersebut adalah Pelabuhan Ratu, Sukabumi, hingga Sumedang.
Peneliti dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS Dr. Ir. Amien Widodo M.Si. mengatakan, berdasarkan peta, Cianjur berlokasi dekat dengan Sesar Cimandiri yang membentang dari Pelabuhan Ratu, Cianjur, Sukabumi, Padalarang, hingga Subang.
ADVERTISEMENT
"Sesar ini pernah mengguncang Sukabumi pada tahun 2001 silam. Namun, letak sesar yang berada jauh di sebelah utara tempat kejadian dipastikan bukan penyebab dari gempa Cianjur ini,” kata Amien, pada Rabu (23/11), dikutip dari BASRA (Berita Anak Surabaya).
Senada dengan Amien, Danny Hilman Natawidjaja, profesor riset bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan di Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN, menuturkan gempa tersebut bukan diakibatkan Sesar Cimandiri, melainkan oleh sesar aktif yang belum dipetakan.
"Kalau melihat jalur. Ini bukan di jalur Sesar Cimandiri. Dilihat dari peta jalur sesar, Sesar Cimandiri berada sekitar 15 km di selatannya gempa yang sekarang terjadi," kata Danny.
Gempa di Cianjur juga dikaitkan dengan aktivitas Sesar Baribis. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa pada Senin lalu itu tak terkait dengan sesar tersebut.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Sesar Baribis berada di daerah Kuningan yang tidak melewati Cianjur.
"Jadi memang titiknya itu tidak tepat di jalur yang dipetakan sekarang, itu di jalur Cimandiri, tapi di sebelah baratnya. Tapi ini masih kita masuk sebagai zona sistem Cimandiri. Jadi memang di situ, kan, ada banyak sesar minor ya, juga banyak sesar yang belum terpetakan. Ini salah satunya ini salah satu sesar yang berada di sebelahnya Sesar Cimandiri itu dan belum terpetakan," jelas Daryono kepada kumparan, Rabu (23/11).
Sesar aktif memang terbentang di seluruh Indonesia. PVMBG mencatat ada sekitar 79 sesar aktif dari Sabang hingga Merauke. Aktivitas sesar ini yang sering jadi penyebab gempa di berbagai wilayah.