Gempa di Batang Hanya 4,4 M, Mengapa Banyak Bangunan Rusak?

8 Juli 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas BPBD Kabupaten Batang mendata kondisi rumah warga yang roboh pasca terjadinya gempa bumi di Lebo, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas BPBD Kabupaten Batang mendata kondisi rumah warga yang roboh pasca terjadinya gempa bumi di Lebo, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa 4,4 magnitudo di Batang merusak banyak bangunan seperti rumah, masjid, hingga sekolah. Dengan kekuatan di bawah 5 magnitudo, mengapa ia merusak?
ADVERTISEMENT
"Banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan di Batang disebabkan oleh pusat gempanya yang sangat dangkal dengan kualitas bangunan yang rendah serta tidak tahan gempa," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, Senin (8/7).
Gempa pada Minggu (7/7) pukul 14.35.24 WIB juga memiliki kedalaman yang sangat dangkal dengan hiposenter 6 kilometer. Sehingga ia tergolong jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
"Banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan di Batang disebabkan oleh pusat gempanya yang sangat dangkal dengan kualitas bangunan yang rendah serta tidak tahan gempa," tuturnya.
Gempa Batang-Pekalongan terjadi pada Minggu (7/7/2024). Foto: Dok. BMKG

Sesar Aktif

Daryono menambahkan, Gempa Batang hanya diikuti hanya 3 kali gempa susulan (aftershock). Terjadi pada hari Minggu 7 Juli 2024 dengan magnitudo: (1) M2,2 (pukul 15.35.56 WIB) (2) M2,5 (pukul 18.07.40 WIB) dan (3) M1,9 (pukul 18.28.54 WIB).
ADVERTISEMENT
"Wilayah Pekalongan dan Batang merupakan daerah rawan gempa karena terdapat jalur sumber gempa sesar aktif Segmen Pekalongan yang menurut PuSGeN – Pusat Studi Gempa Nasional (2017) mampu memicu gempa hingga mencapai magnitudo M6,5," tuturnya.
"Sebagai wilayah yang terletak dekat jalur sumber gempa sesar aktif, masyarakat Batang dan Pekalongan wajib memitigasi gempa untuk antisipasi ke depan. Dengan cara menerapkan mitigasi struktural dengan membangun bangunan struktur kuat/tahan gempa serta upaya mitigasi non-struktural dengan memahami keterampilan cara selamat saat terjadi gempa," tutup dia.