Gempa Swarm di Semarang-Salatiga Masih Berlanjut, Ganjar Imbau Warga Siaga
ADVERTISEMENT
Wilayah Kabupaten Semarang hingga Kota Salatiga, Jawa Tengah, diguncang gempa swarm. Tercatat sudah 34 gempa yang terjadi mulai Sabtu (23/10 dini hari hingga Senin (25/10) pagi ini.
ADVERTISEMENT
Gempa susulan terakhir berkekuatan 2,5 magnitudo, terjadi pukul 05.00 WIB. Pusat gempa 8 kilometer barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman 11 kilometer.
Merespons gempa yang tak kunjung berhenti ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat dan Pemkab Semarang dan Pemkot Salatiga untuk terus bersiaga.
"Maka segera gelar apel siaga. Karena selain gempa, antisipasi hujan lebat. Saya sudah komunikasi dengan Bupati Semarang dan Wali Kota Salatiga, sudah dibuatkan tenda," ujar Ganjar melalui video yang diterima kumparan, Senin (25/10).
Tim geologi yang diterjunkan Dinas ESDM Jawa Tengah pun masih meneliti rentetan gempa ini. Namun, menurut Ganjar, yang terpenting adalah kesiapsiagaan menghadapi gempa di dua daerah itu.
"Kita ikuti terus pergerakan sesar yang ada, karena ini bukan vulkanik. Khususnya di daerah sesar khususnya di Salatiga dan Kabupaten Semarang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Selain gempa, pihaknya juga mewaspadai bencana yang muncul saat musim hujan. Puncak curah hujan tinggi diperkirakan terjadi menjelang akhir tahun.
"Saya juga minta di beberapa titik yang rawan bencana lakukan simulasi evakuasi. Gunakan seluruh alat, tidak usah canggih, kentongan cukup, sehingga mengurangi risiko bencana," kata Ganjar.
Penjelasan BMKG soal Gempa Swarm di Semarang-Salatiga
BMKG memperkirakan gempa swam di wilayah Kabupaten Semarang-Salatiga masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
Gempa swarm dicirikan sebagai serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi. Berlangsung dalam waktu “relatif lama” di suatu kawasan, tanpa ada gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).
"Terkait fenomena swarm yang mengguncang Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya ada dugaan jenis swarm tersebut berkaitan dengan fenomena tektonik (tectonic swarm). Karena zona ini cukup kompleks berdekatan dengan jalur Sesar Merapi Merbabu, Sesar Rawapening dan Sesar Ungaran," kata Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono.
Daryono menyebut gempa swarm jarang terjadi, namun dengan kondisi saat ini masyarakat di Kabupaten Semarang-Salatiga diimbau untuk tetap waspada.
ADVERTISEMENT
"Dampak gempa swarm jika kekuatannya signifikan dan guncangannya sering dirasakan dapat meresahkan masyarakat. Masyarakat diimbau tidak panik tetapi waspada. Terjadinya fenomena gempa swarm ini setidaknya menjadikan pembelajaran tersendiri untuk masyarakat, karena aktivitas swarm memang jarang terjadi," imbau Daryono.
---------------------------------
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com . Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.