Gempa Swarm Terjadi Lagi di Semarang, Total Sudah 44 Kali

10 November 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa swarm atau gempa bermagnitudo kecil masih mengguncang Kabupaten Semarang. Tercatat sudah ada 44 gempa yang terjadi mulai Sabtu (23/10) dini hari hingga Selasa (10/11) malam.
ADVERTISEMENT
Gempa susulan terakhir dengan magnitudo 2.4 terjadi sekitar pukul 23.11 WIB. Pusat gempa berada 9 km arah timur laut Kota Salatiga dengan kedalaman 5 km.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menyebut, gempa swarm ke 44 ini hanya dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Semarang saja.
"Gempa dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Ambarawa, Pojoksari, Brongkol, Losari, Kupang, Krangan Kabupaten Semarang. Gempa menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujar Setyoajie dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (10/11).
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap munculnya gempa susulan lainnya. Ia meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak dan rusak oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Masyarakat juga diminta untuk tidak langsung percaya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi bersumber dari BMKG disebarkan melalui kanal resmi @infobmkg atau akun BMKG daerah resmi lainnya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," kata dia.
BMKG memperkirakan gempa swarm di wilayah Kabupaten Semarang-Salatiga masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Gempa ini bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi. Berlangsung dalam waktu “relatif lama” di suatu kawasan, tanpa ada gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).
"Terkait fenomena swarm yang mengguncang Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya ada dugaan jenis swarm tersebut berkaitan dengan fenomena tektonik (tectonic swarm). Karena zona ini cukup kompleks berdekatan dengan jalur Sesar Merapi Merbabu, Sesar Rawapening dan Sesar Ungaran," kata Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono.
ADVERTISEMENT
==