Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gempa Vanuatu: Kedubes AS Hancur, Mayat Bergelimpang di Jalanan
17 Desember 2024 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gempa dahsyat di ibu kota Vanuatu pada Selasa (17/12) menghancurkan sejumlah bangunan yang menampung Kedutaan Besar AS dan Kedubes lainnya. Saksi mata melihat mayat-mayat korban bergelimpangan di atas jalan.
ADVERTISEMENT
Badan Survei Geologi AS menyatakan, gempa Selasa pagi itu berkekuatan 7.3 magnitudo. Pusat gempa berada di 30 kilometer lepas pantai Efate di pulau utama Vanuatu.
Salah seorang saksi mata, Michel Thompson, kepada kantor berita AFP mengatakan lantai gedung menampung Kedubes AS, Prancis, dan beberapa kedubes lainnya hancur tertimpa lantai di atasnya.
"Itu sudah tidak ada lagi. Sekarang benar-benar datar. Tiga lantai teratas sempat bertahan tetapi runtuh,” kata Thompson seperti dikutip dari AFP.
"Jika ada orang di sana pada saat itu, maka mereka sudah tewas,” sambung dia.
Pemerintah AS lewat kedutaannya di Papua Nugini mengatakan, perwakilan di Vanuatu akan tutup sampai batas waktu belum bisa ditentukan akibat kerusakan besar.
“Pikiran kami bersama mereka yang terimbas gempa bumi ini,” kata Kedubes AS.
ADVERTISEMENT
Foto dan video tersebar di media sosial memperlihatkan kondisi Port Villa yang hancur berantakan. Tak hanya mayat, kota dipenuhi pecahan kaca sampai puing sisa bangunan runtuh.
Rawan Gempa
Vanuatu, yang terletak di Samudera Pasifik, dikenal rawan gempa. Negara berpenduduk 320 ribu orang ini terletak di Cincin Api seismik yang membentang dari Asia Tenggara sampai Pasifik.
Laporan tahunan menyatakan, Vanuatu sebagai negara paling rentan bencana alam seperti gempa bumi, kerusakan akibat badai, banjir, sampai tsunami.