Genap Berusia 54 Tahun, Ini Sejarah Singkat Terbentuknya ASEAN

9 Agustus 2021 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pertemuan KTT ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN dan perwakilan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto:  Setpres-Muchlis Jr/HO ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pertemuan KTT ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN dan perwakilan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: Setpres-Muchlis Jr/HO ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tanggal 8 Agustus 2021 menjadi hari yang spesial bagi Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN. Organisasi negara di kawasan Asia Tenggara itu genap berusia 54 tahun
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia, organisasi ini dikenal sebagai Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara). Blok itu tepatnya berdiri pada 8 Agustus 1967.
Sekretariat ASEAN yang bermarkas di Jakarta, sekarang dikepalai oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lim Jock Hoi dari Brunei Darussalam.
Saat ini ada 10 negara anggota ASEAN yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Di awal pendirian blok ini, hanya lima negara di Asia Tenggara yang tercatat sebagai anggota.
Presiden Joko Widodo (keenam kanan) didampingi Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi (kelima kanan) berfoto bersama perwakilan negara-negara ASEAN saat peresmian gedung baru Sekretariat ASEAN di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kelima negara itu adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, yang juga memperoleh predikat sebagai pendiri atau Founding Fathers of ASEAN.
ASEAN merupakan pengembangan dari dan pengganti ASA (Association of Southeast Asia) yang didirikan oleh Filipina, Thailand, dan Federasi Malaya (kini bagian dari Malaysia) pada 1961 silam.
ADVERTISEMENT
Berdirinya ASEAN pada 1967 ditandai dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN (Deklarasi Bangkok) oleh kelima wakil negara pendiri.
Gedung sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), menjelang pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta, Indonesia, Jumat (23/4). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik; Filipina dengan Menlu Narciso R. Ramos; Malaysia dengan Tun Abdul Razak; Singapura dengan S. Rajaratnam; dan Thailand dengan Thanat Khoman.
Deklarasi Bangkok merupakan pakta sederhana yang terdiri atas lima pasal. Dokumen tersebut mendeklarasikan kerja sama regional antara negara-negara Asia Tenggara yang menjabarkan sejumlah maksud dan tujuan dari pendirian blok.
Suasana di Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Selasa (20/4) menjelang KTT ASEAN. Foto: Bay Ismoyo/AFP
“Maksud dan tujuan dari ASEAN meliputi kerja sama ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan, dan berbagai bidang lainnya, serta memperjuangkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan dan hukum, serta ketaatan terhadap prinsip-prinsip piagam PBB,” mengutip keterangan resmi dari situs ASEAN.
ADVERTISEMENT
“Deklarasi Bangkok memproklamasikan ASEAN sebagai representasi ‘kehendak kolektif milik negara-negara Asia Tenggara untuk mengikat diri ke dalam persahabatan dan kerja sama, serta, melalui upaya dan pengorbanan bersama, keamanan bagi rakyatnya.’”
Keanggotaan ASEAN semakin meluas ketika Brunei Darussalam bergabung menjadi negara anggota pada 7 Januari 1984. Vietnam menyusul pada 28 Juli 1995.
Selanjutnya, Laos dan Myanmar bergabung di tanggal yang sama, yakni 23 Juli 1997. Dua tahun kemudian, Kamboja bergabung pada tanggal 30 April 1999, menjadikannya negara terakhir yang bergabung dengan ASEAN.
Gedung sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), menjelang pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta, Indonesia, Jumat (23/4). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

KTT ASEAN

ASEAN menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertamanya pada 23-24 Februari 1976 di Bali, Indonesia. KTT tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Kuan Yew; Presiden Filipina Ferdinand Marcos; PM Malaysia Datuk Hussein Onn; PM Thailand Kukrit Pramoj; dan Presiden Indonesia Suharto.
ADVERTISEMENT
Dari KTT tersebut, lahirlah sebuah traktat yang bernama Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC).
Pengawalan polisi saat mobil peserta KTT ASEAN menuju Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
TAC memiliki tujuan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Traktat ini mengatur penyelesaian konflik antarnegara anggota secara damai.
Kemudian, pada KTT Ke-13 ASEAN, 10 negara anggota resmi menandatangani Piagam ASEAN (ASEAN Charter). Penandatanganan berlangsung di Singapura pada 20 November 2007.
Kini, ASEAN rutin mengadakan KTT dua kali dalam setahun dengan berbagai agenda di berbagai bidang.
Mulai dari membahas serta menyelesaikan konflik di kawasan, mendiskusikan kerja sama ekonomi dan berbagai bidang lainnya, serta melaksanakan berbagai misi diplomatik di kancah internasional.