Geng Haiti Serang Peresmian Rumah Sakit Utama, 2 Jurnalis dan 1 Polisi Tewas

25 Desember 2024 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri seorang jurnalis, yang ditembak dalam serangan gerombolan bersenjata di Rumah Sakit Umum, menangis ketika ambulans tiba dengan membawa jenazahnya, di rumah sakit yang berbeda di Port-au-Prince, Haiti, Selasa, 24 Desember 2024.  Foto: Jean Feguens Regala/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Istri seorang jurnalis, yang ditembak dalam serangan gerombolan bersenjata di Rumah Sakit Umum, menangis ketika ambulans tiba dengan membawa jenazahnya, di rumah sakit yang berbeda di Port-au-Prince, Haiti, Selasa, 24 Desember 2024. Foto: Jean Feguens Regala/AP Photo
ADVERTISEMENT
Kekerasan geng masih mengguncang Haiti. Dua wartawan tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam serangan bersenjata yang terjadi saat pembukaan kembali Rumah Sakit Umum di Port-au-Prince, Selasa (24/12). Seorang polisi juga menjadi korban tewas dalam insiden ini.
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Umum di ibu kota Haiti sebelumnya ditutup karena dikuasai geng jalanan.
Pembukaan kembali fasilitas tersebut pada Malam Natal seharusnya menjadi simbol harapan, namun berubah menjadi tragedi ketika anggota geng Viv Ansanm menyerang area tersebut.
“Serangan ini adalah aksi terorisme murni,” tegas Asosiasi Jurnalis Haiti dalam pernyataannya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi mengerikan, termasuk mayat dua wartawan yang mengenakan lanyard pers. Jurnalis yang tewas diidentifikasi sebagai Markenzy Nathoux dan Jimmy Jean.

Kecaman dan Janji Pemerintah

Perdana Menteri baru Haiti Alix Didier Fils-Aime, kanan, berjabat tangan dengan Presiden Dewan Transisi Leslie Voltaire saat upacara pelantikannya di Port-au-Prince, Haiti, Senin, 11 November 2024. Foto: AP Photo/Odelyn Joseph
Presiden sementara Haiti, Leslie Voltaire, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji akan menangani situasi ini dengan tegas.
“Tindakan keji ini tidak dapat diterima, terutama karena menargetkan institusi yang seharusnya mendukung kehidupan dan kesehatan,” kata Voltaire seperti dikutip dari AP.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Haiti menyebut serangan ini sebagai ancaman serius terhadap masyarakat.
Namun, hingga kini belum ada langkah konkret yang diumumkan untuk mengatasi geng-geng yang telah menguasai sekitar 85 persen wilayah Port-au-Prince.

Krisis Kesehatan dan Ancaman Geng

Para jurnalis terbaring terluka setelah ditembak oleh gerombolan bersenjata di rumah sakit umum di Port-au-Prince, Haiti, Selasa, 24 Desember 2024. Foto: Jean Feguens Regala/AP Photo
Serangan ini menambah tekanan pada sistem kesehatan Haiti yang sudah berada di ambang kehancuran.
Geng-geng sebelumnya telah menjarah dan menghancurkan fasilitas medis serta apotek di ibu kota.
Selain itu, kondisi kamp pengungsi yang buruk meningkatkan risiko penyakit menular seperti kolera.
UNICEF mencatat lebih dari 84.000 kasus dugaan kolera terjadi di negara ini.
Serangan di rumah sakit umum juga menjadi peringatan terbaru tentang meningkatnya ancaman terhadap wartawan di Haiti.
Petugas medis memeriksa ambulans yang membawa orang-orang yang terluka akibat ditembak oleh gerombolan bersenjata di Rumah Sakit Umum, di Port-au-Prince, Haiti, Selasa, 24 Desember 2024. Foto: Jean Feguens Regala/AP Photo
Pemimpin geng Viv Ansanm, Johnson “Izo” André, mengunggah video di media sosial mengeklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, ia menegaskan kelompoknya tidak akan mengizinkan rumah sakit itu dibuka kembali.