Geng Narkoba Ekuador Culik Mahasiswa dan Jarah Ibu Kota Quito

10 Januari 2024 15:19 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengevakuasi staf stasiun televisi publik TC setelah sekelompok pria bersenjata menerobos masuk ke lokasi syuting saat siaran langsung, di Guayaquil, Ekuador, Selasa, 9 Januari 2024. Foto: AP/Cesar Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengevakuasi staf stasiun televisi publik TC setelah sekelompok pria bersenjata menerobos masuk ke lokasi syuting saat siaran langsung, di Guayaquil, Ekuador, Selasa, 9 Januari 2024. Foto: AP/Cesar Munoz
ADVERTISEMENT
Geng narkoba Ekuador menyerang Universitas Guayaquil pada Selasa (9/1). Serangan itu dilakukan bersamaan dengan serbuan ke salah satu saluran televisi di kota yang sama.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Marca, geng narkoba menyandera secara acak mahasiswa di Guayaquil.
Keterangan saksi mata, mahasiswa menyelamatkan diri dari aksi penculikan dengan bersembunyi di berbagai ruangan kelas.
Polisi mengevakuasi staf stasiun saluran televisi TC setelah sekelompok pria bersenjata menerobos masuk ke lokasi syuting saat siaran langsung, di Guayaquil, Ekuador, Selasa, 9 Januari 2024. Foto: AP/Cesar Munoz
Belum ada keterangan dari pihak kepolisian mengenai penyanderaan di Universitas Guayaquil. Namun, beberapa unggahan sosial media memperlihatkan kekacauan di kampus tersebut.
Diduga kuat pada Selasa malam lalu penjarahan juga terjadi di ibu kota Quito.
Kekacauan di Ekuador dipicu kaburnya Adolfo Macias alias Fito dari penjara Guayaquil. Fito adalah pemimpin geng narkoba Les Choneros.
Presiden Daniel Noboa, yang baru dilantik jelang akhir 2023, langsung memberlakukan situasi darurat merespons kaburnya Fito. Ribuan penegak keamanan dikerahkan mencari keberadaan orang paling berbahaya di Ekuador tersebut.
"Sebagai respons, dari terduga kelompok teroris narkoba yang mencoba mengancam kami, kami tidak akan menuruti tuntutan mereka," kata Noboa saat pada Senin lalu seperti dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
Per Selasa malam lalu, otoritas di Ekuador mengumumkan 10 orang tewas di dua kota Ekuador menyusul bentrok usai berlakunya situasi darurat.