Gerakan Indonesia Beradab Tolak Pertemuan LGBT Se-ASEAN di Jakarta

11 Juli 2023 19:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) melakukan aksi menolak legalitas LGBT di kawasan depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/12/2017). Foto: Fahrul Jayadiputra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) melakukan aksi menolak legalitas LGBT di kawasan depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/12/2017). Foto: Fahrul Jayadiputra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN bertajuk ASEAN Advocacy Week (AAW), terus mendapat penolakan. Terbaru, Gerakan Indonesia Beradab, menyatakan menolak acara yang rencananya digelar 17-21 Juli di Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
"Atas rencana akan diselenggarakannya aktivitas ASEAN Queer Advocacy Week oleh ASEAN Sogie Caucus, bekerja sama dengan Arus Pelangi dan Forum Asia, Gerakan Indonesia Beradab yang menghimpun 206 organisasi kemasyarakatan di Indonesia, menyatakan secara terbuka dan tegas bahwa kami menolak sepenuhnya rencana tersebut, baik sebagian atau seluruhnya, diselenggarakan secara terbuka atau tertutup, termasuk segala aktivitas yang semakna serta setujuan dengannya," tulis Gerakan Indonesia Beradab (GIB) dalam siaran pers yang diteken psikolog Dr. Bagus Riyono, Selasa (11/7).
GIB beralasan semua aktivitas yang bertentangan dengan hukum, moral, dan ideologis di Indonesia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dilarang penyelenggaraannya.
"Segala aktivitas, baik individual maupun kolektif, sporadis maupun terorganisir, yang bertentangan dengannya adalah perbuatan melanggar hukum, moral dan ideologis di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa," tulis mereka.
ADVERTISEMENT
Aktivitas tersebut, menurut mereka, melanggar hak dan martabat kemanusiaan yang sangat asasi, yaitu hak atas kelestarian manusia dan peradaban kemanusiaan itu sendiri.
"Sehingga bertentangan secara diametral dengan Sila Pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Sila Kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”," tulis GIB yang berbasis di Depok ini.
ASEAN Sogie Caucus yang mengumumkan penyelenggaraan AWW di Jakarta merupakan organisasi berbadan hukum yang berbasis di Manila, Filipina.
Sejumlah massa pengunjuk rasa membawa berbagai poster yang isinya menolak adanya komunitas LGBT di alun-alun Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/2). Foto: Asmaul Chusna/Antara

MUI Menolak

Rencana pertemuan AWW tersebut sebelumnya juga mendapat penolakan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis.
Cholil menegaskan, kegiatan yang digelar oleh komunitas LGBT itu bertentangan dengan norma yang ada. Jangan sampai justru dianggap normal, apalagi dilegalkan.
ADVERTISEMENT
"Ini bertentangan dengan norma agama, Pancasila dan kenormalan manusia. Tolak!” ujarnya.
Waketum MUI Anwar Abbas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Jadi yang waras jangan diam dan jangan mengalah untuk bersuara, bahkan ini melanggar segalanya termasuk fitrah manusia. Tapi malah yang waras yang disalahkan," imbuh Cholil.
Waketum MUI Anwar Abbas dalam pernyataan terpisah juga mendorong pemerintah tidak memperkenankan atau tidak memberi izin penyelenggaraan acara itu.

Respons Polda Metro Jaya

Gedung Promoter Polda Metro Jaya. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Polda Metro Jaya juga buka suara atas viralnya acara AWW yang disebut diadakan di Jakarta, tapi tak disebut lokasi persisnya itu. Polda mengatakan, sampai saat ini belum ada pihak yang mengajukan izin atau pemberitahuan soal acara AWW tersebut.
Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan, mengatakan kepolisian belum bisa berkomentar banyak lantaran belum mendapatkan informasi apa pun soal hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Begitu pun ketika ditanya sikap polisi apabila acara tersebut memang akan dilaksanakan.
"Iya, sampai saat ini belum ada yang mengajukan izin dan enggak ada pemberitahuan juga," ujar Hirbak saat dikonfirmasi, Selasa (11/7).