Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Geram Kapal Induk AS Bersandar di Korsel, Korut Tembakkan Rudal Jarak Pendek
27 Maret 2023 10:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah laut pada Senin (27/3). Tindakan itu dilakukan jelang ketibaan kapal induk Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel).
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Gabungan Militer Korsel menyebut, rudal ditembakkan dari provinsi Hwanghae pada Senin sekitar pukul 7:47. Rudal terbang sejauh 370 kilometer.
Laporan Pemerintah Jepang, dua rudal itu jatuh di luar zona ekonomis eksklusif mereka.
Tindakan terbaru Korut, dikecam keras Korsel. Mereka menyatakan, tindakan itu adalah provokasi terhadap pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB. Korsel meminta Korut segera menghentikan aksi semacam itu.
"Kami akan tetap mengawasi sejumlah aktivitas Korut dan tetap siaga berdasarkan kemampuan kami merespons provokasi berlebih apa pun itu," kata Staf Gabungan Militer Korsel seperti dikutip dari Reuters.
Jepang menyampaikan kecaman serupa. Tokyo menyatakan, aksi Korut mengancam keamanan dan perdamaian Jepang, kawasan dan komunitas internasional.
Uji coba rudal pada Senin ini dilakukan ketika kapal induk AS USS Nimtz dan beberapa kapal penyerta lainnya dijadwalkan sandar di Busan pada Selasa (28/3) besok.
ADVERTISEMENT
Kemhan Korsel menyebut, sebelum sandar kapal induk dan kapal penyerta akan menggelar latihan bersama di lepas pantai sebelah selatan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korsel memperkuat uji coba rudal. Pyongyang menegaskan, uji coba ditujukan sebagai bagian latihan serangan nuklir taktis.
Rangkaian uji coba merupakan respons keras Korut atas latihan perang bersama AS-Korsel yang diberi nama Freedom Shield 23. Korut menganggap latihan perang itu sebagai persiapan invasi ke negaranya.
Tuduhan Korut dibantah oleh Korsel dan AS. Kedua negara sekutu menegaskan latihan itu murni bagian upaya pertahanan.