Gerebek Lumpur, Kolaborasi Masif Kendalikan Banjir Jakarta

7 November 2020 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerebek lumpur di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Foto:  Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gerebek lumpur di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Musim hujan sudah di depan mata. Sejumlah persiapan dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruk dari curah hujan tinggi.
ADVERTISEMENT
Jakarta memang menghadapi tantangan yang tak mudah tahun ini. Selain pandemi corona yang belum juga usai, ancaman La Nina juga harus diperhitungkan agar bencana, terutama banjir tak meluas.
Untuk menyiapkan diri lebih baik dalam menghadapi banjir, Pemprov DKI Jakarta membuat program Gerebek Lumpur. Program kolaborasi masif pengendalian banjir ini dikomandoi oleh Dinas Sumber Daya Air.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Gerebek Lumpur di Setu Babakan, Jakarta. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Gerebek Lumpur menargetkan pengerukan menyeluruh terhadap kali, sungai, waduk, hingga saluran penghubung. Dengan begitu, tak ada lagi hambatan bagi air untuk mengalir atau tertampung maksimal yang berujung munculnya banjir.
Program ini sudah bergulir. Salah satu yang sudah jadi sasaran Gerebek Lumpur, yaitu Waduk Ria Rio, Jakarta Timur.
Tak tanggung-tanggung, 15 ekskavator diterjunkan untuk mengeruk lumpur yang mendangkali waduk seluas 26 hektar itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Gerebek Lumpur di Setu Babakan, Jakarta. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Kadis SDA Jakarta, Juaini, mengatakan, pengerukan dilakukan sejak bulan Maret. Melalui kegiatan gerebek lumpur, ia berharap pencegahan banjir dapat dilakukan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini kita lakukan secara massif. Mulai dari saluran mikro, saluran makro, kali-kali phb (saluran penghubung), kali-kali besar maupun waduk. Ini kita lakukan untuk mencegah atau pun mengurangi adanya genangan nanti di musim hujan. Meskipun ini di tengah kondisi COVID-19, petugas-petugas dari Sudin maupun dinas tetap melaksanakan kegiatan, karena masyarakat menunggu hasil dari yang kita lakukan pada hari ini," kata Juaini, Senin (21/9).
Kegiatan gerebek lumpur akan terus dilakukan untuk mencegah banjir di Jakarta. Selain pengerukan, Dinas SDA membangun sumur resapan, mengoptimalisasi alat berat, dan menyiagakan 8.000 personel pasukan biru.
Selain itu, ada 4.336 PKLG dan 205 Operator, armada dumptruck, dan sejumlah alat berat berbagai tipe yang ikut dikerahkan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Gerebek Lumpur di Setu Babakan, Jakarta. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Gerebek Lumpur dilaksanakan mulai dari skala mikro yang dikerjakan oleh satgas, maupun gotong royong yang dilakukan
ADVERTISEMENT
warga sampai mengerahkan alat berat berskala hingga 3 kali lipat dari kapasitas biasanya.
Meski dikerjakan secara masif dan melibatkan banyak orang, Juaini memastikan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan disiplin.
Selain Waduk Ria Rio, ada pula Kali PHB Kalibaru Barat dan Setu Babakan, Jakarta Selatan yang menjadi target Gerebek Lumpur.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Gerebek Lumpur di Setu Babakan, Jakarta. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara khusus memantau langsung pengerukan di Setu Babakan.
Saat Anies tiba di lokasi, 2 alat berat tengah bekerja mengeruk lumpur. Saat itu, pengerukan sudah dilakukan sedalam 2 meter.
"Pengerukan Setu Babakan dikerjakan sejak bulan Juli lalu. Danau seluas 34 hektar ini mengalami pendangkalan di titik selatan. Sehingga kita lakukan pengerukan sampai dua meter, agar daya tampungnya bertambah," kata Anies.
ADVERTISEMENT
Gerebek Lumpur akan terus dilakukan di berbagai lokasi. Pengerukan secara bertahap terus dilaksanakan hingga Desember 2020.