Gerhana Bulan Total Tak Kelihatan di Aceh Karena Diselimuti Awan

28 Juli 2018 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diselimuti Awan Gerhana Bulan Total Tak Kelihatan di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diselimuti Awan Gerhana Bulan Total Tak Kelihatan di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerhana bulan total tidak terlihat jelas di langit kota Banda Aceh. Fenomena alam gerhana terlama di abad 21 itu diselimuti awan mendung. Padahal sejumlah muda-mudi telah berkumpul di halaman kantor wilayah Kemenag Aceh, untuk menyaksikan keindahan momen langka tersebut.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan sejak pukul 20.00 malam tadi hingga pukul 06.30 pagi, hujan gerimis masih mengguyur sejumlah wilayah di kota Banda Aceh. Sementara di lokasi pengamatan gerhana, tampak petugas Kanwil Kemenag telah memasang dua teleskop dan satu layar tancap untuk menampilkan fenomena gerhana bulan.
Sejumlah muda-mudi yang sangat antusias ingin menyaksikan fenomena alam tersebut terlihat sudah mulai berdatangan ke kantor Kemenag Aceh sejak pukul 02.00 WIB. Namun jumlah mereka memang tidak seramai ketika gerhana pada biasanya lantaran faktor cuaca.
Kepala Bidang Urusan Agama, Kanwil Kemenag Aceh, Hamdan mengatakan sejak tiga hari lalu pihaknya telah menyiapkan sebanyak 8 teleskop untuk menyaksikan secara bersama fenomena alam gerhana bulan di kota Banda Aceh, namun akibat cuaca mendung bulan tidak bisa dilihat dengan jelas lantaran ditutupi awan.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah persiapkan alat untuk menyaksikan fenomena alam yang langka ini, tetapi karena cuaca mendung bulan tidak terlihat begitu jelas,” ujarnya pada kumparan, Sabtu (28/7).
Diselimuti Awan Gerhana Bulan Total Tak Kelihatan di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diselimuti Awan Gerhana Bulan Total Tak Kelihatan di Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Meski demikian, pantauan kumparan masyarakat yang hadir di sana tetap melaksanakan salat khusuf bersama. “Sesuai surat himbauan kakanwil seluruh masyarakat Aceh malam ini akan melaksanakan salat khusuf,” katanya.
Disamping itu, Hamdan mengatakan, sejumlah titik di kabupaten/kota di Aceh juga ikut melaksanakan pengamatan gerhana bulan secara bersama diantaranya, kota Sabang, Aceh Barat,Simeulue, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.
“Nah diantara beberapa daerah ini hanya cuaca kota Lhokseumawe agak sedikit cerah. Kondisi alam di sana berbeda dengan kota Banda Aceh,” pungkasnya.
Sementara itu, Suhrawadi Ilyadi, tim falakiyah Kanwil Kemenag menjelaskan, sejak sepekan lalu menjelang puncak gerhana bulan, lima planet ikut terlihat dari sejak matahari terbenam. Diantaranya Merkurius dan Venus di sisi barat, Jupiter di atas kepala saat matahari terbenam, Saturnus, dan Mars.
ADVERTISEMENT
“Pada malam ini posisi Mars itu berdekatan dengan bulan. Karena langit sangat mendung tetapi kita masih bisa melihatnya. Malam ini Mars dan Venus termasuk planet tercerah di langit selain bulan.
“Karena tertutup awan maka tidak bisa dilihat secara keseluruhan. Ini seharusnya menjadi fenomena paling langka untuk abad ini karena gerhana bulan total berlangsung selama 6 jam 14 menit, biasanya gerhana bulan itu berlangsung sekitar 4 atau 5 jam. Dan kita akan menunggu momen ini kembali sampai tahun 2100 nanti,” pungkasnya.