Gerhana Bulan Total Terlihat di Indonesia 8 November, Ini Lokasi dan Jamnya

1 November 2022 18:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat gerhana bulan di wilayah Petamburan, Jakarta, Rabu (26/5/2021). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat gerhana bulan di wilayah Petamburan, Jakarta, Rabu (26/5/2021). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi gerhana bulan total akan terjadi pada Selasa, 8 November 2022 nanti. Fenomena astronomis ini dapat diamati oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Gerhana bulan total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbra (sebagian+total) selama 3 jam 39 menit 50 detik," kata Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang dalam keterangannya, Selasa (1/11).
"Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat bulan sebesar 0,2570. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960)," lanjutnya.
Pada fenomena gerhana bulan nanti, akan terlihat beberapa warna selama proses menuju gerhana total.
"Saat bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna bulan akan menjadi kemerahan," tulisnya
ADVERTISEMENT
"Hal ini dikarenakan oleh mekanisme hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer bumi. Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana bulan sama seperti mekanisme ketika matahari maupun bulan tampak berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyai rona jingga ketika matahari terbit maupun terbenam," sambungnya.
Dampak dari gerhana bulan total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana.
Fase gerhana bulan total terlihat dengan latar depan tugu pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (26/5/2021). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Gerhana bulan total pada 8 November nanti akan menjadi fenomena langka. Karena diprediksi di Indonesia baru dapat disaksikan lagi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, malam tahun baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032.
ADVERTISEMENT
Berikut ini waktu dan wilayah di Indonesia yang dapat teramati untuk setiap melihat gerhana bulan total:
Awal Penumbra (P1) pada pukul 15.02.17 WIB/16.02.17 WITA/17.02.17 WIT dan seluruh wilayah Indonesia tidak dapat teramati.
Awal Sebagian (U1) pukul 16.09.12 WIB/17.09.12 WITA/18.09.12 WIT. Dapat diamati di Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kei, dan Kepulauan Tanimbar.
Awal Total (U2) pada pukul 17.16.39 WIB/18.16.39 WITA/19.16.39 WIT. Dapat disaksikan di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kapuas Hulu.
Puncak Gerhana pada pukul 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/20.00.22 WIT. Dapat disaksikan di seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, dan Bengkulu.
Akhir Total (U3) pukul 18.41.37 WIB/19.41.37 WITA/20.41.37 WIB. Bisa disaksikan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Akhir Sebagian (U4) pada pukul 19.49.03 WIB/20.49.03 WITA/21.49.03 WIT. Bisa disaksikan di seluruh Indonesia.
Akhir Penumbra (P4) pukul 20.56.08 WIB/21.56.08 WITA/22.56.08 WIT. Bisa disaksikan di seluruh Indonesia.