Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Gerindra Apresiasi Pelonggaran Masker: Tetap Diawasi, Masyarakat Jangan Lengah
18 Mei 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan melonggarkan kebijakan penggunaan masker di ruang terbuka. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan resminya di Istana Bogor, Selasa (17/5).
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi Gerindra DPR, Ahmad Muzani, mengapresiasi keputusan Jokowi dan menyebut kebijakan itu akan memberikan dampak positif terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional. Muzani memastikan Fraksi Gerindra akan mengawal proses pelaksanaan kebijakan itu di lapangan.
"Dengan adanya keputusan pemerintah melonggarkan penggunaan masker di ruang terbuka, maka masyarakat akan terlepas dari rasa jenuh dan kebosanannya selama ini yang diwajibkan menggunakan masker pada kondisi dan area apa pun," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (18/5).
"Fraksi Gerindra mengapresiasi langkah pemerintah, tapi tentu kebijakan ini harus tetap dalam pengawalan berkala dari pemerintah. Jangan sampai masyarakat, pemerintah lengah dan menimbulkan hal-hal yang kita tidak inginkan," lanjutnya.
Wakil Ketua MPR ini yakin kebijakan ini akan membawa perekonomian rakyat lebih baik. Menurut dia, daya beli masyarakat akan meningkat dan proses pemulihan ekonomi nasional akan lebih cepat dicapai.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan ini tentu memberikan dampak baik terhadap seluruh lapisan masyarakat kita. Ekonomi rakyat akan membaik, daya beli meningkat. Intensitas jual beli di pasar akan lebih tinggi, perkantoran akan lebih masif lagi, serta kegiatan belajar mengajar baik di sekolah dan di kampus akan kembali normal. Itulah yang selama ini kita nantikan. Dan kita harapkan suasana itu bisa kita capai dalam waktu dekat," jelas Muzani.
Menurut Sekjen Gerindra ini, keputusan pelonggaran penggunaan masker ini menandakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan langkah menuju fase endemi. Meski begitu, Muzani menilai perlu ada kajian lebih lanjut tentang kemunginan-kemungkinan lainnya.
"Suasana dan kemungkinan menuju fase endemi tidak hanya dihadapi Indonesia, tapi juga negara-negara di Eropa. Namun, saat ini di China penyebaran COVID-19 masih terdeteksi bahkan meningkat. Artinya jangan tergesa-gesa untuk menetapkan saat ini kita telah masuk ke fase endemi, perlu ada kajian, penelitian, dan pemahaman global tentang identifikasi dari endemi itu sendiri," tutup Muzani.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini